Dia sudah beberapa kali bolak balik kmaar mandi, perutnya benar-benar mual hingga dia tidak bisa makan atau pun berakhtifitas yang lainnya.
"Aku kenapa sakit seperti ini? apa aku kembung? Tapi rasanya semalam, Arthur sudah cukup mengusap perutku."
Saat berbaring di ranjangnya, dengan wajah yang lelah, ia terlihat menatap sebuah paper bag kecil yang ada di meja sofa.
"Apa aku coba sekali lagi saja? siapa tahu hasil yang kemarin salah," batinnya sembari mengingat beberapa buah test pack yang masih ada di dalam kantong belanjaan yang dia perhatikan itu.
Dia bangkit dari tempat tidur yang berukuran cukup besar itu, terlihat melangkah pelan menuju meja dan meraih beberapa test pack yang ada di salam sana.
Napasnya terlihat terhembus panjang. "Bagaimana ya," ucapnya saat baru saja memeriksa urinnya dengan tiga test pec sekaligus.
Matanya masih belum berani mengintip hasil yang ada di sana, dia terus saja mencoba untuk menahan perasaan agar tidak kecewa.
