Chapter 162 - Sebuah Pusara

Tatapan mata itu seolah menggambarkan isi hatinya, ada sebuah ungkapan tulus yang tidak bisa di perdengarkan hanya dari ucapan mulut.

Tatapan itu membuat hati Alexa seketika bergetar, dan membuat air matanya tanpa sengaja gugur bejatuhan.

Wanita ini dengan segera menyeka air matanya, jari pria itu juga dengan sigapnya menyentuh pipi wanita yang ada di hadapannya itu.

"Kenapa dengan air mata ini? apa ada sesuatu yang membuatmu risau?" tanya Edward membuat wanita ini menggeleng.

"Bukan rasa risau, tapi rasa tenang," jawabnya sembari memeluk pria yang ada di sampingnya itu.

Pria ini hanya mengelus punggung wanita ini dengan lembut, serta bibirnya terlihat menempel pada pucuk kepala Alexa.

"Aku tidak melarangmu menangis, jika ini adalah tangisan bahagia."

Mereka melonggarkan pelukannya, setelah itu kembali terlihat fokus pada mimbar semua hal yang ada di hadapan mereka saat ini.

"Darimana kamu tahu tempat ini?" tanya Eve, sembari matanya menatap kosong ke depan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS