Arthur hanya diam sembari terlihat melepas seat belt nya, ia mendengarkan semua amarah wanita yang ada di sampingnya itu, ia menunggu waktu yang tepat untuk menyela pembicaraan wanita yang hobi marah dan juga menangis itu.
"Keluar tanpa persetujuanku itu salah." Kata-kata Arthur membuat Eve terdiam.
"Tapi aku …." Belum sempat ia membel diri bibir pria yang ada di sampingnya kini sudah mendarat intim di bibirnya.
"Ayo kita lakukan di sini," ucapnya sembari tangannya liar kemana-mana, menggerayangi sembari bibirnya melumat bibir wanita itu.
Eve hanya terdiam tapi ia juga menikmati ia terlihat tak melarang pria itu untuk melakukan apa pun padanya.
Saat keduanya sudah hampir kehilangan napas mereka melepaskan tautan bibirnya.