Dominic, Umur 23
Nongkrong dengan Luke malam ini.
Dominic membaca pesan teks yang dia terima dari saudara laki-lakinya yang berusia sepuluh tahun, Cassius, sebelum memasukkan ponselnya kembali ke sakunya dan mengerjakan tugas yang ada. Menempatkan nosel ke dalam tangki bensin mobilnya, Dom mengklik pegangannya alih-alih melihat uang logam itu melayang di meteran.
Derit ban membuatnya menoleh saat bus kota berhenti dan seorang anak berusia enam belas tahun yang dia kenali turun dari bus.
Saat anak laki-laki itu berjalan melintasi tempat parkir, dia melihatnya.
Sambil menjauhkan wajahnya, Dom tidak membalas seringai menular yang diberikan bocah itu padanya saat dia mendekat.
Tolong, jangan hari ini—
"Hai, Dom!"
"Bagaimana kabarmu, Marco?" Dia memutuskan untuk bersikap sopan kepada anak itu, meskipun dia sedang tidak ingin basa-basi.
Marco meringis. "Akan lebih baik jika Ayah tidak membutuhkanku untuk membawa lemari pendingin sebelum aku pulang, tapi aku tidak bisa mengeluh."
