Lucca lahir dengan sisi gelap. Dia telah menyadari pada usia muda dia tidak seperti orang lain di dunia. Satu-satunya emosi yang pernah dia rasakan adalah ketika dia menyebabkan rasa sakit. Awalnya tidak banyak, cukup mencubit anak lain sampai dia menangis. Itu memberinya sukacita dan kepuasan. Namun, perlahan selama bertahun-tahun, dia membutuhkan lebih banyak lagi untuk mengembalikan perasaan itu. Sekarang, dua puluh enam tahun kemudian, dia adalah monster yang sangat besar, tidak menginginkan apa pun selain darah dan kekacauan.
Menyalakan komputernya, dia mencari di Internet, memasukkan nama yang memanggilnya. Ketika gambar dirinya muncul, hatinya mulai bersenandung di dadanya. Itu adalah foto dirinya yang jauh lebih muda; bekas lukanya jauh lebih segar, merah cerah dan tidak seperti merah muda samar yang dilihatnya hari ini. Sederhananya, mereka tampak mengerikan di wajah porselennya yang sempurna.
