"Maksud kamu? Kita nggak perlu kejar-kejaran waktu lagi?" Panji bertanya dengan mata yang terbelalak.
Laras mengangguk semangat. "Iya! Kita nggak perlu lagi harus menuhin target kakek yang mengharuskan aku buat hamil dalam waktu satu bulan ke depan. Karena katanya, Tante Sekar menyerah buat nyari Gina. Yang artinya, aku nggak perlu takut lagi harus berbagi suami nantinya. Entah sama Gina atau wanita lain, karena sumpah! Aku nggak akan rela sampai kapanpun."
"Kamu nggak lagi bercanda kan? Kamu nggak lagi hibur aku doang kan, Ras?" Panji masih tidak percaya. Dia bahkan memegang pundak Laras untuk memastikan apakah berita bahagia ini valid atau tidak.