Sekarang Gina sudah tahu akan ke mana kakinya harus melangkah. Ketika dua mulai turun dari angkot, saat itu juga dia langsung memberhentikan sebuah taksi yang kebetulan melintas. Dia sebutkan ke mana tujuannya pada sang supir taksi.
Ke rumah Panji dan Laras.
Tidak sampai lima belas menit sampai, Gina langsung membayar biaya pengantaran. Sebelum masuk ke dalam gerbang, dia memandang rumah besar itu dengan hati yang kebas. Ada beberapa kemungkinan kalau nantinya dia menikah dengan Panji dan menjadi istri kedua dari laki-laki itu. Mungkin Gina akan tinggal bersama di satu atap, di sini. Atau mungkin Gina akan tinggal di rumah lama Panji.
Tapi, semua itu tidak akan pernah terjadi.