Gina tidak memberikan reaksi apa-apa kecuali tatapannya yang mengarah langsung pada iris mata hitam legam milik Riyan. Tidak perlu juga mengatakan apa-apa karena dari sorot matanya saja perempuan itu nampak terganggu dengan ucapan terakhir dari Riyan tadi.
"Gue mau serius sama Nindy. Walaupun keluarga gue ngelarang, gue bakal usaha keras buat bisa sama dia." Riyan menambahkan.
Entah kenapa, di dalam hati Gina ada sesuatu yang bergememeluk pedih. Mungkin itu suara aslinya? Kenapa pula hatinya harus patah ketika mendengar kabar kalau Riyan akan bertunangan dengan perempuan yang benar-benar dicintainya? Bukankah itu hal yang bagus mengingat artinya Riyan tidak akan lagi mengganggu Gina seperti yang sebelumnya. Tapi, entah kenapa, ada bagian kecil di hati Gina yang mengatakan kalau dia tak rela.