Butuh waktu beberapa detik sampai Nindy sadar akan maksud dari perkataan Laras tadi. Apa katanya? Riyan dijodohkan dengan Laras? Tuhan, setelah manusia benalu seperti Gina, apakah cobaan selanjutnya adalah Laras, sahabatnya sendiri? Kalau ini hanya sekedar mimpi belaka, tolong tampar Nindy sekarang juga. Karena, mimpi ini terlalu buruk untuk diselam lebih dalam. Lebih baik bangun dan melupakan semuanya daripada meneruskan sesuatu yang sudah tahu akhirnya akan menyakitkan.
"Apa lo bilang?" tanya Nindy, masih dengan nada bicara yang biasa.
Laras menunduk, dia sempat mengelus pangkal hidungnya. "Iya, kemarin bokap gue dateng ke rumah. Gue kira dia bakal ngambil aset nyokap gue lagi, tapi ternyata dia malah nunjukin foto cowok yang katanya bakal dijodohin sama gue. Dan bagian paling nggak gue duga adalah cowok itu Riyan, manusia yang sangat lo cintai."