Laras melambaikan tangannya ketika mobil yang dikendarai oleh Panji telah menghilang di balik tikungan komplek. Tinggallah ia di rumah sendirian dan menunggu Panji pulang sore nanti. Laki-laki itu akan pulang jam lima sore, padahal dia berangkat jam sepuluh pagi. Jika di hari biasanya Panji akan berangkat jam tujuh dan pulang jam sembilan, kini dia merubah jadwalnya. Masa bodoh dengan setumpuk pekerjaan yang tidak akan pernah ada habisnya.
Laras berencana untuk kembali tidur sebelum dia ingin menenangkan diri dengan menonton film seharian. Ponselnya berdering, nama Yuni tertera di atas layar dengan background hitam. Namun Laras memilih untuk mengabaikannya. Dia tidak akan menjawab telpon dari siapapun di sini, kecuali dari Panji. Dia juga mematikan lokasi dalam pengaturan ponselnya agar tidak ada yang mendeteksi keberadaannya.