Laras melangkah cepat menuju lobi, tempat di mana para pelamar hari ini berkumpul untuk diberi arahan sebelum melakukan tes dan wawancara dengan devisi terkait. Saat Laras datang, sudah banyak para pelamar yang duduk di atas kursi tunggu. Semuanya mengenakan seragam hitam putih, lengkap dengan sepatu pantofel hitam juga amplop coklat yang serentak dipegangnya.
Laras bergabung duduk dengan salah seorang perempuan yang tengah memainkan ponselnya. Perempuan itu sempat menoleh, namun hanya beberapa detik setelahnya dia memalingkan wajah. Seolah tidak mau menatap Laras lama-lama.
Masa bodoh, Laras tidak kenal perempuan ini siapa. Dia juga ke sini hanya untuk melamar pekerjaan, bukan untuk bertengkar seperti dengan Gina kemarin. Tapi sungguh, perempuan yang tadi duduk di sampingnya malah berpindah tempat.