Laras meraba perutnya degan panik, dan benar saja sudah tidak bisa lagi di amerasakan tonjolan ang seharusnya dirasakan. "Perutku? Perutku kenapa, Panji?"
Laras sudah tidak bisa lagi menahan air matanya agar tidak keluar. "Awshh!" ringisnya, saat ia berusaha bangkit dari posisinya sekarang dia merasakan rasa sakit yang teramat sangat di bagian perut sebelah kirinya.
"Laras, kamu jangan banyak gerak dulu, okei?" Panji menahan badan Laras agar tidak banyak bergerak. Namun perempuan itu terus memaksakan diri untuk bangkit dari posisi tidurnya hingga menyebabkan nyeri di sekitar perut bagian kiri.
"Sakit," keluh Laras dengan lirih.
"Saya panggil dokter dulu, ya? Kamu tunggu sebentar."
Baru saja Panji berdiri dan hendak keluar guna memanggil dokter, tangannya ditahan oleh Laras. "Laras, syang, tunggu sebenetar dulu, ya? Aku janji nggak akan lama. Kamu tahan dulu sakitnya sebentar, ya?"
