Hingga Laras kembali terbangun dari tidurnya, dia tidak juga melihat Panji berada di depannya. Sekarang Laras benar-benar sendirian. Widia juga sudah tidak berada di sini lagi, mungkin wanita itu harus masuk kerja mengingat seorang psikolog memiliki jadwal yang tidak bisa diganggu begitu saja.
Mual mulai terasa, Laras ingin bangkit dan berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Namun, tubuhnya terasa sangat lemas. Tidak ada tenaga sama sekali. Tapi sumpah, rasa mualnya kian terasa hingga mau tak mau Laras harus berdiri dengan susah payah dan berjalan dengan tertatih menuju toilet.
"Enggh," erang Laras ketika di saat itu juga pening di kepalanya terasa. Kepalanya sangat berat, seolah ada batuan besar di atasnya.
Hingga entah di detik ke berapa, Laras merosot ke lantai sebelum berhasil masuk ke dalam toilet. Dia memegangi kepala juga perutnya.