Sekar sudah mengangkat tangannya untuk menampar Laras, namun pergerakannya terhenti ketika dia mendengar suara derit pintu terbuka. Ada Diana yang datang bersama Widia. Dua wanita dengan perbedaan usia itu nampak sangat berbeda aura wajahnya. Diana dengan raut wajah girang yang entah kenapa. Sementara Widia dengan raut wajah muram sebab sepertinya dia dilarang untuk kembali ke rumah sakit oleh Diana.
"Halo, Sekar?" Diana berderap ke arah Sekar. Memeluk wanita itu seolah mereka adalah sepasang sahabat dekat yang sudah lama tidak berjumpa.
" Kamu apa kabar?" tanya Diana setelah mencium pipi kanan dan kiri Sekar. Melihat pemandangan itu, Widia membuang pandangannya. Dia tidak suka dengan kedekatan antara mertuanya dengan Sekar. Sebab dulu, sebelum Satya menikah dengan dirinya, Diana sudah merencanakan sebuah perjodohan antara Satya dan Sekar. Katanya, mereka berdua akan menjadi pasangan yang sangat cocok.
"Aku baik, Tante. Tante sendiri gimana kabarnya?"