"Panji?"
Baik Laras maupun Panji sama-sama menoleh dan mendapati dua orang perempuan yang masuk ke dalam rumah. Mereka berdua adalah Gina dan ibunya. Mungkin Laras belum tahu, tapi ketika melihat kesamaan wajah pada kedua perempuan itu, Laras sudah tahu jika perempuan yang datang bersama Gina adalah ibu dari perempuan itu.
"Tante Sekar?" Panji kontan mendekati wanita yang datang bersama Gina itu. Mencium tangannya lantas kembali lagi ke samping Laras.
Gina masih menatap Panji dengan datar. Demi Tuhan, hatinya masih sakit hati karena laki-laki itu tiba-tiba saja memecatnya tanpa alasan yang jelas. Tapi, demi apapun, Gina berani bertaruh kalau yang menyuruh Panji untuk memecat dirinya adalah Laras, perempuan tidak tahu diri itu.
"Dia istri kamu, ya?" tanya Sekar. Dia menatap perempuan yang berdiri di samping Panji. Masih lebih cantik Gina, pikirnya.