Tadi malam, Laras langsung kabur begitu saja saat Yuni menyercanya dengan berbagai pertanyaan mengenai Iwan. Sepertinya memang salah Laras. Tidak seharusnya dia membongkar terlebih dahulu perihal perselingkuhan Iwan dan Mirna. Ini bukan saat yang tepat, Iwan masih sangat dibutuhkan untuk membantunya. Entah itu untuk menutupi sesuatu dari Yuni, atau apapun itu.
Tok! Tok! Tok!!
Ketukan pintu terdengar nyaring. Laras dengan gontai membukanya, dia hendak mengumpat kalau saja bisa. Karena entah angin apa yang membawanya ke sini, Diana, nenek Panji malah sudah berdiri di depan pintu kamar Laras. Wajahnya sangat tidak enak untuk dilihat. Raut wajahnya nampak tidak suka melihat Laras masih mengenakan piyama juga rambutnya yang sangat berantakan.