Panji hanya diam saja ketika melihat pemandangan yang tidak seharusnya ia lihat. Dari dalam mobil, jelas sekali ia melihat kalau Randi mengecup lama kening Laras. Lantas, haruskah ia marah?
Pukulan keras ia lontarkan pada setir mobil. Makian meluncur halus ke udara sesaat sebelum ia keluar mobil dan menghampiri Randi dengan langkah tergesa.
Bug!!
"Aw!!"
Untung saja Laras sudah masuk ke dalam, jadi dia tidak perlu menyaksikan Panji yang hilang kendali. Sementara Randi, dia masih memegangi pipinya yang berdenyut nyeri sebab pukulan Panji tepat mengenai tulang pipinya.
"Apa-apaan sih lo?!!!" hardiknya. Ia sempat hendak memukul balik wajah Panji, namun urung sebab ia menyadari siapa yang tadi memukulnya.
Suami dari perempuan yang baru saja ia kecup keningnya.
"Panji?" Randi masih cengo. Bahkan ia lupa untuk bernapas kala laki-laki itu memojokannya ke mobil hanya untuk mendaratkan lagi pukulan-pukulan sebagai pelampiasan rasa kesal.
Bug! Bug! Bug!