"Iya, Gina. Perempuan yang selalu gue sebut benalu karena selalu nyusahin Riyan. Bahkan, nih, sekarang aja. Cuma karena Gina nelpon, bahkan nelponnya cuma misscall. Riyan tetep pergi, katanya darurat. Emang, ya, itu cewek bener-bener nggak tahu diri!" Nindy menggebu. Mulutnya gatal sekali ingin membicarakan semua keburukan Gina. Meski dari awal dia tidak tahu bagaimana rupa perempuan itu, tapi tetap saja dia membencinya.
"Gina? Namany Gina?" Laras masih berusaha memastikan kebenaran. Apakah Gina yang dimaksud Nindy itu sama dengan Gina sekretaris Panji.