Pagi ini entah kenapa suhu udara menjadi lebih dingin dari biasanya. Sampai-sampai Laras harus mengeratkan selimut yang membungkus tubuhnya. Namun tetap saja, udara dingin itu masih menusuk kulitnya dengan tajam.
Sementara Panji, dia sudah terbangun sejak tadi. Melihat Laras yang tertidur dibungkus selimut tebal, membuat kepalanya semakin penuh dan berisik. Apalagi ketika selimut yang dikenakan Laras melorot hingga bagian dada. Astaga, Panji tidak dapat mengendalikan pikiran liarnya sendiri.
Mendesah lelah, Panji bangkit dari duduknya. Melangkah lebar ke kamar mandi dan segera membersihkan diri. Setelahnya, dia berinisiatif untuk membuat sarapan untuk Laras. Sebuah roti bakar selai coklat, seperti biasanya.
"Halo? Ah, ya. Nanti saya segera ke kantor."