Pagi ini langit sangat cerah, namun sayang wajah Nindy malah murung. Kacamata yang sering ia kenakan di atas batang hidungnya dilepas, hingga terbitlah sepasang mata jernih dengan bola mata coklat muda yang cantik. Andai saja Nindy mau melepas kacamata itu setiap hari, mungkin dia sudah menjadi banyak incaran laki-laki di kampus. Tapi sayang, kacamata bulat dengan frame kaca itu nampak menutupi kecantikan Nindy, menurut Laras sendiri.
"Lo kenapa, deh?" tanya Laras. Dia datang dengan setumpuk jurnal yang ia susun semalaman. Terima kasih kepada Panji yang berkenan membantunya untuk mengerjakan semuanya. Walaupun Laras harus menerima berbagai macam omelan dan kalimat motivasi panjang dari laki-laki itu.
"Riyan."