Mau tidak mau Richard Alexander harus mendengarkan lagu lagu rohani yang dibencinya itu.
Entah mengapa, sedari kecil pria tampan bermata biru itu sangat tidak menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan gereja dan kerohanian.Richard selalu merasa tidak nyaman dengan hal – hal tersebut.
Bahkan dulu waktu dia duduk di sekolah dasar tingkat lima, tepatnya saat Richard Alexander berusia sebelas tahui. Ia pernah pingsan selama dua hari, karena nekat mengikuti acara misa di gereja.
Semenjak itu, ayahnya sang Duke Edward melarang Richard untuk datang ke gereja dan mengikuti acara kebaktian di gereja manapun. Karena pada dasarnya sang Duke Edward mengetahui bahwa separuh darah vampire yang mengalir di dalam tubuh Richard Alexander, pasti menolak hal tersebut.
Detak jantung Richard Alexander berdegup kencang. Nafas pria tampan bermata biru itu mulai sedikit sesak dan tersengal. Namun, Richard mencoba untuk bertahan.