Tanpa banyak basa-basi Richard yang sedang kesal segera menghardik James Clarkson, pelayan kepercayaannya itu.
"JAMES! APA KAU MENGETAHUI DIMANA OBATKU ITU, HAH?" bentak Richard Alexander dengan kesal.
Pria berkacamata itu mengelus dadanya, jantungnya berdetak kencang.
Astaga! Tuan Richard kambuh gilanya,' batin James Clarkson.
Sang butler itu merasa ketakutan saat mendengar suara hardikan dari sang majikan yang sedang mengamuk. James berusaha mengatur nafasnya sejenak sembari memikirkan alasan yang tepat agar tidak terkena marah yang lebih parah lagi.
Namun lain halnya dengan sang majikan. Pria tampan bermata biru itu sama sekali tidak sabar dan tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Badan Richard yang saat itu terasa sakit semua, sepeti dikuliti hidup-hidup. Richard memerlukan obat khusus untuknya itu, untuk mengurangi rasa sakit ditubuhnya.
Namun, karena tidak segera mendapat jawaban dari James Clarskon sang butler, tentu saja hal itu membuatnya sangat kesal.
