Viona Ryders terus mengelilingkan pandanganya sambil terus berjalan lebih dalam memasuki gereja. Demikian juga dengan Richard yang ada disampingnya.
Tetapi Richard tidak bisa masuk sampai jauh seperti Viona. Pria tampan itu menghentikan langkahnya saat melihat salib besar yang terpasang di ruang doa. Entab mengapa saat melihat tanda salib besar itu, mendadak perasaan Richard menjadi tidak enak. Tubuhnya menjadi merinding dan sedikit mengigil.
Richard kemudian menghampiri Viona, yang berdiri tidak jauh di depannya.
"Nona Viona, silahkan anda temui Pendeta Clinton seorang diri," ujar Richard Alexander sekali lagi. Wajah pria itu terlihat pucat. Beberapa butir peluh halus mulai tampak menghiasi keningnya.
"Maaf aku tidak bisa menemani anda, Nona Viona," imbuh pria tampan itu lagi.
Lalu tanpa banyak berkat-kata lagi Richard Alexander segera berbalik dan mempercepat langkahnya untuk keluar dari ruangan doa itu.
