Sejenak Bola mata Zoe memandang dalam punggung Frey yang semakin menjauh, secara perlahan dia menghela nafasnya, seakan menyimpan sejuta beban serta kesulitan didalam hatinya
masih terpatri permintaan allzigra sang Daddy angkat nya itu
"mulai bulan depan kamu akan menggantikan Sam, tetap disisi Frey apa pun yang terjadi, terus awasi dia di dalam jangkauan mu dan jangan sampai ada laki-laki yang coba-coba mendekati Frey sebelum usianya benar-benar matang"
"But dad, tidak bisakah orang lain yang menggantikan Paman sam?"
jelas dia berusaha untuk menolak mati-matian
"hanya kau kandidat terbaik nya, hingga kamu menemukan gadis yang tepat dan menikah, tetap berada di sekitar Frey dan jaga dia"
Seketika Zoe menelan salivanya dan dia kehilangan kata-kata, ini adalah hal paling berat untuk nya, menghindari gadis itu mati-matian sejak dulu ,malah kini menjadi selangkah semakin dekat.
Sejenak dia memijat pelipisnya, membalik tubuhnya dengan cepat lantas beranjak pergi dari sana meninggalkan Kaka Frey, gaohan Allzigra melesat keluar dari sana menuju ke arah mobil nya.
Niat hati baru akan membuka pintu mobilnya, tiba-tiba Frey menarik tubuh nya dan mendorong kasar tubuh Zoe dengan gerakan cepat.
Brakkkk
Tubuh Zoe Seketika terhempas ke sisi pintu mobil.
"Wow... apa-apaan ini?'
Zoe jelas mengerutkan keningnya, awalnya belum sadar siapa yang melakukan nya, begitu tahu itu Frey seketika dia menaikkan alisnya.
"Aku tidak suka typekal laki-laki seperti kamu, jadi baik-baik mengawasi Gao, seharusnya saat tahu itu buruk kau menolak nya, minimal sebelum bertindak gunakan hati mu untuk membuat sebuah pertimbangan Matang"
Ucap Frey penuh dengan penekanan.
Zoe akui, sifat dinginnya selama ini membuat Frey ikut balik membencinya dan begitu dingin padanya, jika dulu gadis itu masih mau bercanda dengan nya untuk menciptakan senyuman di wajah kaku nya.
Namun kini semakin matang Frey, semakin dingin sosok gadis itu pada nya.
Alih-alih menjawab Zoe lebih memilih diam, dia mencoba membuang pandangannya ke sisi kanan, tapi Seketika dahinya mengkerut, dia baru sadar gadis itu tidak datang kemari sendirian, Frey datang bersama seorang laki-laki.
Laki-laki didalam mobil Frey terlihat menatap Balik wajah Zoe, dia tersenyum begitu sinis, menaikkan jari tengah nya ke arah zoe lantas membuang pandangannya.
Mereka seolah-olah saling mengenal tapi saling tidak menyukai antara satu dengan yang lain nya.
"Kau bersama laki-laki itu?"
Tanya Zoe tiba-tiba, menoleh ke arah Frey lantas menatap dalam bola mata Frey.
"What?"
Padahal Frey sejak tadi terus mengoceh, tapi laki-laki itu malah lebih fokus pada laki-laki yang bersama Frey.
"Track record laki-laki itu tidak baik, jika dia meminta mu tidur dengan nya jangan lakukan itu".
Ucap Zoe tiba-tiba.
"Ya?"
Dalam seumur hidup Frey baru kali ini dia mendengar laki-laki itu bicara dengan nada begitu rendah pada nya.
"Apa ada yang salah dengan isi kepala mu?"
Tanya Frey tiba-tiba.
Alih-alih menjawab ucapan Frey, Zoe secepat kilat mendorong tubuh Frey, kemudian laki-laki itu langsung masuk kedalam mobilnya.
"Yakkkkkk, laki-laki miskin ekspresiiiii"
Teriak Frey dengan perasaan dongkol saat Zoe kembali berlaku dingin dan semena-mena pada nya.
"Kau dengar, jika aku melihat Gao tidur bersama perempuan lain lagi, aku benar-benar akan menghajar mu siala"
Teriak gadis itu dengan perasaan dongkol.
Zoe tidak peduli ocehan Frey, secepat kilat dia mulai menyalakan mobilnya dan melajukan mobilnya untuk menjauh dari sana, bola mata nya masih menatap laki-laki yang ada di mobil Frey untuk beberapa waktu.
Lantas Zoe langsung membuang pandangannya dan berlalu dari sana.
"Breng..sek, dasar laki-laki minim ekspresi"
Umpat Frey dengan perasaan dongkol.