Saat pulang dari apartemen sang kakak seketika Frey tercekat saat melihat ada 2 pengawal kepercayaan sang Daddy nya tengah berdiri di depan Villa milik Frey, dia fikir kenapa Daddy nya tiba-tiba membuat kunjungan mendadak ketempat nya.
"Aku fikir sebaiknya kamu pulang"
Frey bicara pada laki-laki disamping nya, bola matanya tetap fokus menatap ke arah depan.
"Apa kamu mengusir ku, Sayang?"
Laki-laki disamping Frey bertanya sambil mengerutkan keningnya.
"Aku tidak mengusir mu sayang, ada Daddy All di dalam sana"
Begitu gadis itu menyebut nama All seketika laki-laki itu menelan salivanya.
Yah siapa yang tidak kenal Allzigra dimasa lalu nya, laki-laki pembisnis dengan banyak relasi di kartel Narkoba, pernah bergelut di dunia mafia yang begitu kejam di daratan Eropa, bahkan 2 anak laki-laki nya mengikuti jejak Allzigra.
Begitu mendengar nama Allzigra Hillatop orang-orang akan bertekuk lutut, memilih mundur dari pada berurusan dengan keluarga besar laki-laki itu.
Dan mengencani putri laki-laki itu jelas bukan pilihan paling bijak.
Tapi yakinlah laki-laki manapun yang menikahi frey maka bisa di pastikan masa depan mereka akan terjamin dengan sempurna.
Namun untuk mendapatkan putri Allzigra pasti butuh perjuangan ekstra, tidak akan semudah itu untuk menyakinkan sang penguasa itu soal putri nya jatuh ke tangan siapa, akan ada syarat panjang dengan jutaan ujian, apalagi untuk ukuran laki-laki seperti dia dengan track record yang cukup buruk.
Allzigra pasti akan membunuhnya jika tidak benar-benar menjalin hubungan dengan putri nya.
"Aku akan menghubungi kamu nanti"
Ucap laki-laki itu sambil mengacak-acak rambut Frey.
"I love you"
Ucap laki-laki itu sambil mengembangkan senyuman nya.
"I love you too"
Ucap Frey lantas membiarkan laki-laki itu keluar dari dalam mobilnya.
********
"Daddy kapan tiba nya?"
Frey bertanya cepat ke arah Allzigra begitu dia masuk kedalam villa nya, sang Daddy tampak duduk dengan santai di atas kursi sofa sambil membaca majalah bisnis pagi hari ini.
Dia Fikir hanya ada Daddy nya di dalam, tapi siapa sangka Manusia minim ekspresi itu rupanya sudah ada di villa dia juga.
Alih-alih menjawab pertanyaan Frey, sang Daddy nya bicara sambil menutup majalah yang ada di tangan nya.
"Kamu tidak pulang semalaman?"
Suara dingin sang Daddy cukup membuat Frey bergidik ngeri.
"Aku dari apartemen kak Gao, datang dikala hari masih gelap kesana, dia membawa seorang perempuan lagi ke apartemen nya"
Kali ini Frey mulai mengeluarkan curhatan nya.
"Dan itu pasti ulang Zoe"
Ucap Frey lagi sambil menatap kesal ke arah zoe, dia berjalan mendekati Daddy nya lantas duduk dengan cepat tepat disamping Daddy nya lantas langsung bersandar pada sang Daddy dengan begitu manja.
"Jangan terlalu dingin pada Zoe, dia hanya menuruti ucapan kakak mu"
Ucap sang Daddy nya sambil mengelus lembut kepalanya.
"Tapi aku benci ketika Gao membawa perempuan ke apartemen nya setiap hari, dia benar-benar menyebalkan, itu tidak baik untuk seorang laki-laki, bahkan Zoe bukan melarang nya tapi malah membantu nya mencari kan perempuan untuk nya"
Kali ini Frey mulai bicara sambil memunyung kan bibirnya, dia benar-benar merasa dongkol jika ingat dengan ekspresi Zoe pagi tadi.
Didepan Daddy nya laki-laki itu pandai sekali bermuka manis, Frey membuang pandangannya dari laki-laki tersebut.
"Bahkan manusia minim ekspresi itu benar-benar menyebalkan, dia selalu memperlakukan ku dengan tidak baik, dia sangat tidak ramah pada ku"
Ucap Frey sambil membalikkan tubuhnya, dia bicara dengan nada sedikit merajuk.
Zoe menatap sejenak ke arah Frey, lantas laki-laki itu membuang pandangannya.
"Karena hubungan kalian tidak begitu baik, maka dari itu Daddy kenari dan telah memutuskan sesuatu yang bisa membuat hubungan kalian membaik"
Ucap Allzigra tiba-tiba.
Seketika Frey mengerutkan keningnya, dia langsung menoleh kearah Daddy nya.
"Maksud nya?"
"Kakak mu itu..."
"Dia bukan kakak ku"
Sela Frey dengan perasaan kesal, tidak peduli laki-laki itu tersinggung atau tidak.
"Sayang kalian bersama sejak kecil, dia tetaplah kakak mu"
"Aku tidak Sudi punya kakak seperti dia"
Frey bicara sambil menunjukkan jari telunjuk nya pada Zoe.
"Kami bahkan tidak punya sedikit pun kesamaan"
Lanjut nya lagi.
Mendengar protesan Frey Seketika laki-laki tua itu terkekeh.
"Baiklah, tapi tetap saja dia kakak mu, dia akan menggantikan tugas Sam untuk terus mengawasi mu"
Ucap laki-laki itu cepat sambil mengembangkan senyuman nya.
Seketika Frey membulatkan bola matanya.
"Apa?"
"Sam akan pensiun menjadi bodyguard mu, mulai Minggu depan Zoe akan terus berada di samping mu, kalian bisa bersama dalam tiap waktu hingga kamu menemukan laki-laki yang tepat dan Zoe siap mengelola perusahaan di uni emirat Arab"
Setelah berkata begitu sang Daddy nya langsung mencium hangat puncak kepala Frey lantas laki-laki itu berdiri dari duduknya.
"Daddy harus pergi sekarang"
Frey masih tercekat, dia jelas terkejut dan kehilangan kata-kata.
"Kalian bisa mengobrol sejenak untuk saling berdiskusi, Zoe"
Ucap Allzigra pada Zoe, laki-laki itu menepuk-nepuk bahu Zoe untuk beberapa waktu.
Bagaimana? Zoe menggantikan tugas sang Bodyguard yang merangkap menjadi asisten pribadi, maksudnya Zoe akan terus berada di dekat nya mulai Minggu depan?.
"Dad...dad...tunggu dulu"
Alih-alih peduli dengan rasa bingung dari sang putri, Allzigra langsung melesat pergi dari sana meninggalkan putri nya dengan jutaan kebingungan.
Sedangkan Zoe hanya bisa diam duduk salah satu kursi sofa di ruangan tamu tersebut.