Rasanya begitu sangat sesak sekali Bagi Aisyah. Bahkan dia masih mengingat kejadian tadi sore. Tatapan kedua matanya hanya ke arah sudut ruang kamar yang kosong. Dia juga sedang menunggu suaminya yang belum juga pulang. Dia tidak mungkin untuk menceritakan kejadian sore itu kepada suaminya. Dia hanya diam saja sambil menatap ke segala arah sudut ruangan. Tatapan kedua matanya terlihat penuh dengan air mata yang membara.
"Ini teh rasanya nggak enak sekali Aisyah! Pasti ini bukan buatan kamu kan?"Dia terlihat penuh dengan amarah.
Namun Aisyah berusaha untuk tenang.
"Lain kali kalau disuruh itu jangan ngebantah atau malah menyuruh orang lain! Kamu itu punya tangan harus dipakai jangan malah malas-malasan! "Dia terlihat penuh dengan amarah yang meledak. Bahkan Aisyah hanya bisa dia mendengarkan ucapan dari ibu mertuanya itu yang begitu sangat membuat dia tidak bisa habis pikir.