" Tania, Hentikan itu! "Bobby melihat Tania yang berdiri di tepi kaca jendela kamar. Dia melihat wajah Tania yang terlihat begitu sangat putus asa.
"Untuk apa aku hidup di dunia ini, kak?!" kata Tania menatap wajah Bobby. "Percuma aja, semua orang tidak ada yang menyayangi Tania! Bahkan kedua orang tua Tania pun berpisah, mereka tidak pernah peduli lagi dengan Tania! Kakak juga sibuk dengan urusan bersama dengan pacar Kakak itu! Tania tidak pernah memiliki sebuah waktu bersama kakak sama sekali! Terus apa gunanya Tania ada di sini?!" Dia terlihat mulai protes menatap wajah kakaknya. Tatapan kedua matanya terlihat begitu sangat penuh dengan amarah. Dia kecewa dengan keluarganya yang meninggalkan dia. "Terus aku harus bagaimana Kak? Kenapa kakaknya diam aja?" Tatapan kedua matanya penuh dengan isyarat bahwa dia merasa tidak ada seseorang yang perhatian dengan dia.
