Di sebuah kantin kampus terlihat Rebecca sangat bete sekali dengan kejadian beberapa jam yang lalu. Dia melihat nilainya nyaris di bawah nilai standar yang telah dia tentukan sendiri dalam kehidupannya. "Ngeselin banget sih masa dapat nilai segini!" Dia terlihat mendumel dalam hati kecilnya Bahkan dia terlihat bibirnya mulai mengerucut tidak jelas. Tatapan kedua matanya mulai mengedar ke sekitarnya. Dia merasa sangat kesal sekali dengan dirinya sendiri. "Astaga! kenapa Kok jadinya begini sih?!"
Rebecca mulai meratapi nasibnya melihat nilai ipk-nya semakin hari semakin menurun. Dia duduk sendiri di sebuah bangku kantin. Dia bahkan tidak nafsu untuk makan siang.
Di ujung sana Nathan melihat Rebecca yang terlihat sangat suram sekali wajahnya. Dia mulai menghampiri Rebecca yang sedang duduk sendirian sambil menggerutu tidak jelas.
