Aku hanya terdiam saat itu juga ketika menatap sebuah langit-langit kamarku. Duniaku penuh dengan rasa kegelapan saat itu juga. Hingga aku merasa semuanya begitu sangat berat sekali untukku. Detak jantungku tidak stabil saat itu juga. Rasanya aku ingin menjerit namun aku tidak bisa. Setiap kali aku memejamkan kedua mataku. Bayangan-bayangan itu selalu hadir. Aku ingin sekali untuk berlari dalam sebuah kenyataan kehidupanku tentang teror demi teror dalam sebuah dunia tidak nyataku. Semuanya tidak melihat tapi aku merasakannya. Jika saja aku bisa mengatakan bahwa semua ini adalah nyata yang aku lihat bukan hanya halusinasiku saja. Namun percuma setiap kali aku menjelaskannya mereka selalu bilang. "Kamu cuman halusinasi aja Tania!" Kata-kata itu selalu saja aku dengar dari teman-teman maupun dari kakak kandungku. Rasanya tidak ada siapapun yang bisa aku percaya.