Club Night, pukul 00.00 terlihat wajah dari Alana sangat lelah sekali. Dia mulai lelah dengan kehidupannya.
Alana benar-benar tidak habis pikir kalau bernama benar-benar menikah dengan perempuan lain. "Arghh! Menyebalkan!" Padahal dia sangat ingin sekali mempertahankan sebuah hubungannya dengan Brahma. Dia benar-benar tidak bisa sama sekali berpikir saat itu hingga kemaren harus kembali mabuk-mabukkan di sebuah klub malam.
Kepala Alana terasa begitu berat sekali saat mulai membuka kedua kelopak matanya."Astaga aku kenapa ini dan aku sedang di mana?" Dia mulai menggumam lalu dia perlahan-lahan membuka kedua matanya.
Alana sudah sampai di sebuah kamar hotel. Dia berusaha mengingat-ingat kejadian kemarin. Dia berharap tidak terjadi sesuatu yang aneh-aneh. " Semoga saja tidak terjadi sesuatu! "
Kemudian Alana berusaha untuk mengumpulkan nyawanya. Ia mulai menguap menguap karena dia masih merasa ngantuk.