Di kedai kopi, terlihat Gladys sangat tidak tenang sama sekali. Dia selalu saja terbayangkan dengan ancaman dari Ardan yang ingin bunuh diri. Namun dia berusaha untuk tidak menggubrisnya sama sekali. Dia merasa jika Ardan bukanlah seseorang yang penting lagi dalam kehidupannya ataupun menjadi prioritas utamanya. Karena saat ini dia hanya fokus untuk urusan keluarganya. "Ah bodo amat Walaupun dia bunuh diri, Emangnya penting buat aku?" Dia berusaha untuk menepiskan pikiran-pikiran negatif. Dia berusaha untuk tidak peduli terhadap Ardan yang selalu saja membayangi pikirannya tentang kata-katanya mengancam untuk bunuh diri jika Gladys tidak ingin kembali dengannya.
"Apa ada yang kamu pikirkan Gladys? Apakah tentang cowok kemarin yang datang mengancam kamu kemarin untuk bunuh diri? "Tanya Vino menatap wajah Gladys. Lalu terlihat Gladys hanya menganggukan kepalanya kalau apa yang telah dikatakan oleh Vino itu benar.