Di Ruang kelas sekolah.
Dari belakang terlihat Revan sedang mengawasi Rebecca. Dia mulai jatuh cinta terhadap Rebecca semenjak pertama kali dia bertemu dengannya. Dia merasa jika Rebecca adalah sosok perempuan yang berbeda di kedua matanya. Dia bisa merasakan jika Rebecca bukan seperti perempuan-perempuan lain di sekitarnya.
"Walaupun kamu jutek, tapi aku suka." Revan menggumam dalam hati kecilnya sambil memainkan bolpoin yang ada di tangannya. Kedua matanya tidak pernah lepas dari Rebecca. Walaupun saat ini dia sedang mengikuti mata pelajaran matematika. Baginya seluruh materi itu tidak bisa masuk ke dalam isi kepalanya. Sementara dia hanya memikirkan tentang Rebecca. "Bagaimana caranya aku bisa menaklukkan hatimu yang begitu sangat kaku?" Dia menggumam dalam hati sambil melamun.
"Revan!"
