Cinta bagaikan arus sungai yang mengalir sesuai dengan alurnya. Bahkan cinta mulai menjelma menjadi sebuah rasa yang tidak pernah terduga. Brahma mulai terbayang-bayang dengan senyuman gladi saat itu juga. Dia mulai merasakan jatuh cinta kembali untuk yang kedua kalinya. Dia merasa jika Gladys adalah perempuan yang terbaik yang selama ini dia miliki.
" Tuhan apakah aku jatuh cinta terhadap sahabatku sendiri?" Brahma mulai menggumam dalam hati kecilnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Dia merasa detak jantungnya berdebar begitu sangat kencang sekali ketika dia berada di dekat Gladys . Dia merasa jika Gladys adalah salah satu wanita yang mampu memberikan menggerakan asmaranya dalam jiwanya. "Mungkinkah aku siap jatuh cinta kembali untuk yang kedua kalinya?"