Di kedai kopi terlihat wajah dari Brahma menikmati secangkir kopi buatan dari Gladys. Dia merasa kopi itu masih memiliki rasa yang sama. Dia menikmati secangkir kopi latte dengan double shoot espresso dan less sugar. "Kopi ini masih sama rasanya seperti kemarin. Kenapa aku merasa jika kopi ini memiliki sebuah magnet yang tersembunyi?" Dia mulai menyeruput kopi itu hingga habis dan tak tersisa sama sekali. Sementara kedua matanya tidak pernah terlepas menatap wajah dari Gladys yang mampu mengalihkan dunianya.
Semusim rasa telah berganti walaupun kemarau telah berganti menjadi hujan. Tapi perasaan itu masih tetap sama tersembunyi di hati Brahma yang mengagumi sosok perempuan di ujung sana. Tatapan kedua matanya tidak pernah terlepas sama sekali. Bahkan detak jantungnya berdebar begitu sangat kencang sekali. Dia tidak henti-hentinya menatap perempuan itu yang bernama Gladys.