Sekar telah tiada hingga meninggalkan sebuah rasa tangis dan kecewa. Perasaan itu begitu sangat berat sekali bagi seorang Brahma. Dia merasa Sekar adalah perempuan yang terbaik yang selama ini dia temui. Bahkan dia ingin sekali Jika sekarang menjadi bagian dalam kehidupannya. Tapi sebuah takdir memberikan sebuah isyarat kalau dunia mereka akan berbeda.
Setelah pemakaman itu Zafran memberikan sepucuk surat yang telah ditulis oleh Sekar. Namun sayangnya Brahma masih belum bisa untuk membuka surat tersebut. Dia merasa hatinya masih sangat hancur dan berantakan ketika melihat sosok Sekar harus terbaring di liang lahat. Dia berharap semuanya itu hanyalah sebatas mimpi bukan kenyataan. Tapi mimpi itu begitu sangat buruk sehingga menjadi nyata.
