Di sebuah kamar terlihat Brahma sedang termenung. Dia tidak menyangka kalau kejadian itu menimpa Sekar. Dia juga tidak menyangka jika Sekar telah mengidap penyakit yang cukup kronis. Bahkan dia selalu saja menyalahkan jika Sekar Tidak pernah mencintainya. Akhirnya sebuah pertanyaan itu pun terjawab.
Brahma mulai mengurung diri di dalam kamar lalu dia perlahan-lahan untuk membuka beberapa kenangan masa lalunya ketika dia masih bersama dengan Sekar. Embusan nafas yang begitu sangat berat sekali. Ia merasa begitu sesak ketika melihat kondisi Sekar yang badannya kurus kering dan tirus. Dia tidak menyangka jika Sekar terlalu rapi untuk menyimpan sebuah kenyataan itu. Sehingga dia mengubah rasa cinta itu menjadi benci.