Ketika aku pulang kerja rasanya semuanya begitu hambar. Dia hanya terdiam menatap ku saja. "Kenapa kamu menatapku seperti itu Sekar?" Tanyaku.
"Apa mungkin aku tidak akan pernah memiliki seorang keturunan, Brahma?"
" Kamu jangan berbicara seperti itu sekarang karena semua itu adalah rezeki dari Tuhan, mungkin saja kita masih belum diberikan sebuah kepercayaan. "
Kedua mata Sekar terlihat sangat berkaca-kaca di hadapanku namun aku langsung memeluknya. Bahkan aku tidak peduli dengan kesalahannya yang tadi pagi aku lihat.
"Kita akan segera pergi ke dokter untuk memeriksa tingkat kesuburan antara kita berdua. "
" Aku sungguh takut sekali Brahma. Bagaimana kalau aku tidak bisa memberikanmu keturunan? Apakah kamu akan meninggalkan aku? "
" Kamu berbicara tentang apa, Sekar?" aku mulai menatap kedua mata Sekar lalu aku meraih jemari tangannya. "Apapun yang terjadi aku tidak akan pernah meninggalkan kamu sama sekali. Karena bagiku kamu adalah segalanya yang pernah aku miliki selama ini. Menikah bukanlah hal yang sangat mudah bagi setiap Insan untuk menjalaninya namun bagiku dengan pernikahan harus menerima segala kekurangan dari pasangannya. "
"Kamu bisa berbicara seperti itu Brahma tapi..... aku tidak tahu ke depannya kamu akan bagaimana. Mungkin saja kamu akan mencari seseorang yang lebih sempurna dibandingkan dengan aku yang seperti ini? " Sekar menatap wajahku namun aku berusaha untuk meyakinkan dia bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Aku langsung memeluk dia begitu sangat erat sekali tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Karena aku sangat mencintai dia lebih dari apapun itu. Aku akan menerima segala kekurangan yang telah dia miliki selama ini, bahkan aku tidak perduli tentang apa kata orang.
Air mataku mulai terjatuh begitu saja. Bahkan aku tidak bisa untuk menahan nya sekali lagi. "Apapun yang terjadi aku akan selamanya untukmu dan milikmu. Bahkan aku tidak pernah berpikir untuk meninggalkan dirimu,"aku mulai membisikkan kata-kata itu dengan sangat lirih sekali di telinga Sekar. Karena aku mencintai dia dan menerima dia dengan segala kekurangan yang telah dia miliki." Aku tidak pernah menuntut ilmu untuk sempurna namun kamu mampu menyempurnakan kehidupanku. "
*
Alana mulai menyusun sebuah cara untuk menghancurkan kehidupan Sekar dan Brahma.
"Aku akan melakukan segala cara untuk menghancurkan kalian berdua!" Sekar mulai menggumam dalam hati kecilnya bahkan dia tidak peduli dengan apapun yang akan terjadi. "Aku yakin kalau kamu akan menjadi milikku selamanya!"
"Aku akan melakukan segala cara untuk menghancurkan kalian berdua!" Sekar mulai menggumam dalam hati kecilnya bahkan dia tidak peduli dengan apapun yang akan terjadi. "Aku yakin kalau kamu akan menjadi milikku selamanya!"
Alana mulai menghubungi beberapa anak buahnya untuk melakukan segala cara demi membuat Sekar dan Brahma berpisah. Dia masih tidak rela sama sekali Jika sekarang dan Brahma masih tetap bersama. " Kamu segera kerjakan apa yang aku perintahkan! "Kata Alana meminta bantuan kepada anak buahnya.
Alana tersenyum begitu sangat mirip sekali Bahkan dia merencanakan kelicikannya. Dia menyewa beberapa pembunuh bayaran untuk melakukan segala cara agar mendapatkan apa yang telah dia inginkan selama ini. "Aku tidak akan pernah membiarkan mereka berdua bahagia diatas penderitaan ku selama ini!" Dia langsung mengacak-ngacak seluruh isi rumahnya karena dia tidak terima sama sekali beberapa rencananya gagal.
Deru nafas Alana saling bersahutan satu sama lain. Bahkan dia tidak bisa mengontrol emosinya. Dia merasa sangat depresi sekali ketika ia mendengar saat itu bahwa rencananya gagal. Dia akan mencoba lagi untuk bisa mendapatkan apa yang telah dia inginkan selama ini. Dia sudah terlalu terobsesi dengan sosok Brahma dalam kehidupannya. "Aku tidak akan pernah membiarkan ya sama sekali Brahma! Karena kamulah milikku! Karena Kamulah milikku!"
*
Brahma dan Sekar akan merencanakan pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan tingkat kesuburan mereka berdua. Mereka sepakat untuk pergi ke dokter kandungan hari Rabu pagi.
Brahma berusaha untuk mencari tahu harga cek up ke dokter kandungan Karena untuk saat ini isi dompetnya hanya tinggal beberapa lembar saja. Dia merasa sangat gelisah sekali karena dia tidak mungkin mengatakan hal itu kepada Sekar bahwa dirinya sedang dalam krisis ekonomi. "Aku harus mencari cara agar bisa mendapatkan uang tambahan." Dia menggumam dalam hati kecilnya bahkan dia berusaha untuk mencari pekerjaan lewat beberapa temannya. Namun sayangnya beberapa teman-temannya menolak ataupun tidak memberikan sama sekali informasi mengenai lowongan pekerjaan. Dia juga berusaha untuk meminjam uang kepada teman-temannya tapi sayangnya mereka malah menyuruh Brahma untuk tidak menghubunginya lagi.
"Aku harus melakukan hal yang terbaik agar bisa mempertahankan pernikahanku dengan Sekar. Bagiku Sekar adalah segalanya dan aku tidak akan pernah Mungkin menyia-nyiakan dia dalam kehidupanku selama ini." Brahma berusaha untuk mencari pekerjaan setiap sudut kota. Dia akan melakukan sesuatu. Bahkan dia tidak peduli pekerjaan seberat apapun, akan dia jalani.
Brahma juga sudah mencari tahu informasi mengenai biaya check up kandungan di sebuah dokter terbaik di kotanya. Harga cek up hampir satu juta. Sedangkan uang yang ada di dalam dompet Brahma hanya tinggal pecahan lima puluh ribu rupiah sebanyak dua lembar.
Brahma terlihat begitu bekerja keras untuk mencari lowongan pekerjaan di seluruh penjuru kota. Dia menemukan lowongan pekerjaan untuk menjadi kuli panggul. Dia akan melakukan hal itu asalkan dibayar dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ia hanya memiliki waktu sebanyak lima hari saja.
"Aku harus bisa mendapatkan pekerjaan baru agar aku bisa membawa istri check up ke dokter kandungan!" Brahma berusaha menyemangati dirinya sendiri.
*
Alana mulai menyusun rencana gilanya. Ia tidak peduli dengan hal apapun itu. "Aku pasti bisa berhasil untuk membuat mereka berdua berpisah!" Dia mulai memantau beberapa anak buahnya untuk melakukan beberapa perbuatan yang sangat licik sekali.
Beberapa anak buahnya sudah membawa sebuah kotak untuk dikirimkan ke rumah kediaman Brahma dan Sekar. Ia yakin jika rencananya pasti akan berhasil.
Di luar terdengar suara ketukan pintu berulang kali lalu Sekar segera melangkahkan kedua kakinya menuju ke pintu utama rumahnya. Kebetulan di rumahnya sedang sepi dan tidak ada siapapun hanya dia seorang.
"Siapa sepagi ini bertamu? " Sekar mulai celingukan mencari Siapa yang sedang mengetuk pintu rumahnya. Namun dia tidak menemukan siapapun orangnya. Kemudian kedua mata hanya menatap ke arah bawah. Dia melihat ada sebuah kotak di hadapannya.
Sekar terlihat sangat kebingungan ketika melihat ada kotak di hadapannya. "Ini kotak milik siapa?" Dia menggumam dengan nada yang begitu lirih.
Sekar langsung mengambil kotak itu dan membawanya kedalam rumah. Dia berharap itu adalah sesuatu kejutan yang telah diberikan oleh suaminya seperti dulu. Dia juga mengingat jika Brahma adalah tipikal pria yang selalu memberikan sebuah kejutan untuk dia.