Gladys.
Aku merasa duniaku benar-benar belum pulih. Aku masih merasakan kebimbangan tentang perasaanku. Namun aku tidak ingin menggantungkan perasaan orang lain. Meskipun kemarin aku gagal untuk mengatakan bahwa aku juga mencintainya.
Pukul 08.00 malam, aku mulai menuju ke sebuah tempat untuk bertemu dengan dia. Aku harus mengatakan perasaanku sebelum semuanya terlambat. Karena aku juga tidak ingin menggantung-gantungkan perasaan itu.
Sepuluh menit kemudian Brahma pun datang menghampiriku yang duduk di sebuah meja nomor 12. Kedai Kopi Holic yang terletak di sudut kota Jakarta saat itu juga. Semuanya terbilang begitu sangat indah sekali. Lampunya mulai menyala di bagian outdoor. Dia mulai terdiam sambil menatapku saat itu juga. Sementara aku merasa begitu sangat canggung dan gugup ketika berhadapan dengan dia. Semuanya benar-benar terlihat begitu sangat indah sekali. Rasanya duniaku begitu sangat bersinar ketika aku bersama dengan dia.