Tetapi orang-orang yang berada di sana hanya membuang muka mereka. Menunjukkan bahwa mereka enggan menolong wanita kursi roda tersebut. Zafira mulai ketakutan bagaimana dia bisa menuju kamar di mana suaminya berada saat ini sementara dia bahkan tidak bisa turun dari dalam lift itu. Di dalam rasa takut yang luar biasa tiba-tiba seorang pria dengan pakaian putih melangkah beberapa langkah ke depan dan dia pun menekan tombol nomor 3. Zafira mencoba mengalihkan pandangan menatap sosok yang telah membantunya.
Ternyata bukan hanya Zafira, orang-orang yang berada di dalam kotak bergerak itu juga ikut memandang ke arah yang sama. Tampak seorang pemuda tampan dengan pakaian putih yang dikenakannya yang memberikan identitas bahwa orang itu adalah salah satu dokter. Sebuah nama tertera untuk menginformasikan identitas dari pria tampan tersebut. Zafira memperhatikan wajah pria itu sesaat, dia mengangguk mengucapkan terima kasih kepada pemuda tampan tersebut yang sudah membantu dirinya.
