Setelah berbicara dengan Zafira, wanita itu pergi begitu saja membiarkan zafira menderita sakit sendirian di dalam ruangan nya. Riana bahkan tidak menyadari bahwa zafira sedang menahan rasa sakit yang luar biasa. Zafira memegang kepalanya dengan kedua tangan. Wajahnya mulai pucat dan juga keringat dingin mulai bercucuran membasahi wajahnya yang dingin.
Zafira mencoba meraih sesuatu yang ada di dekatnya. Tetapi dia sudah kehilangan kemampuan dan konsentrasi untuk melakukan itu. Kepalanya semakin terasa sakit. Wanita itu sudah kehilangan kendali. Pandangannya juga sudah mengalami gangguan. Dia tidak bisa melihat dengan jelas. Tetapi dalam keadaan sakit yang sangat tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan suara langkah masuk ke dalam ruangan tersebut.