Chereads / Goresan Cerita Gadis Kursi Roda / Chapter 33 - Surat Wasiat

Chapter 33 - Surat Wasiat

"Akhirnya dunia mendukung ku. Aku menang dalam perjuangan yang sangat panjang. Aku berhasil mengalahkan kebaikan dan juga kebenaran. Ke cerdik kan dan kekuatan adalah yang utama. Apakah kamu mengerti putra aku?" tasmania begitu bangga dengan kemenangan yang sudah diraihnya. Zafira dan suaminya terus mencoba mencari sesuatu di bawah pohon itu. Mereka mencoba mengorek tanah dengan menggunakan alat sederhana. Sudah satu jam mereka berada di sana tetapi mereka tidak menemukan apapun.

Keduanya duduk di kursi karena sudah merasa lelah. Zafira tidak tahu apakah dia kan menemukan sesuatu. Atau semua itu hanyalah pikirannya saja. Atau mungkin ada pesan yang tidak tersampaikan kepadanya.

"Apakah kamu merasa haus?" zafran bertanya kepada istrinya. Zafira hanya mengangguk kan kepala. Zafran segera melangkah meninggalkan tempat tersebut untuk mengambil air minum dan juga cemilan yang bisa mereka nikmati di bawah pohon besar itu. Sementara zafira hanya duduk di sana memperhatikan lingkungan pohon terbesar tersebut. Adakah pesan yang tersirat yang ingin disampaikan oleh pakai kepadanya. Pesan itu mungkin tidak tersampaikan.

Zafira mengingat sesuatu, dia pun melihat sebuah vas bunga yang masih terdapat di dekat pohon besar itu. Zafira ingat bahwa kakek pernah berkata bahwa vas bunga tersebut bukanlah vas bunga biasa. Mereka harus menjaga bunga itu karena bunga itu mengandung banyak rahasia.

"Mungkinkah kakek menyembunyikannya di sana?" zafira bertanya kepada dirinya sendiri. Dari kejauhan tampak zafran yang sedang berjalan menuju dirinya. Zafira menunggu kehadiran pria tampan yang merupakan suaminya itu. Zafran memberikan air minum kepada istrinya dan juga menikmati beberapa cemilan di sana.

Tasmania dan putranya segera meninggalkan pasangan suami istri tersebut karena mereka merasa tidak ada yang mencurigakan dari keduanya. Tasmania berfikir bahwa keduanya sedang mencoba menikmati masa-masa terakhir tinggal di rumah itu.

"Mas," disaat mereka sedang menikmati makanan dan cemilan itu tiba-tiba zafira berkata kepada Zafran. Pemuda tampan itu menatap istrinya.

"Ada apa?" tanya Zafran.

"Aku rasa aku tahu di mana peninggalan kakek berada," jawabnya.

"Dimana?" saya zafran yang sangat penasaran.

"Sudah, kamu makanlah dulu. Setelah itu aku akan menunjukkan nya." zafira berkata kepada suaminya.

Mereka pun menikmati makanan berupa cemilan sederhana itu. Tetapi zafran tidak bisa menikmatinya sepenuh hati karena kata-kata yang baru saja diucapkan oleh istrinya. Dia benar-benar ingin tahu di mana tempat itu berada. Apakah benar jika istrinya sudah menemukan tempat tersebut. Setelah menikmati beberapa cemilan dan meminum air putih pria itu terus mendesak istrinya untuk memberitahu tempat dimana peninggalan kakek berada.

Zafira menunjuk salah satu vas bunga yang terdapat di bawah pohon tersebut. Zafira duduk dan diam sementara zafran mulai menggali. Pertama-tama dia mengangkat pas bunga besar itu setelah itu dia mulai menggali dengan alat yang dia miliki. Pasangan suami istri itu penasaran dengan apa sebenarnya yang ada di bawah pas bunga besar tersebut.

Setelah beberapa menit menggali akhirnya zafran menemukan sesuatu yang membentur alatnya. Zafira sebagai penasaran. Zafran semakin menggali nya lebih dalam dan ternyata benar mereka mendapatkan sebuah kotak yang disimpan oleh kakek di dalam tanah.

Mereka segera membersihkan kotak tersebut dan membawanya ke dalam kamar. Zafira memutuskan untuk membuka kotak itu di dalam kamar agar mereka lebih tenang untuk mengetahui apa isi dari kotak yang ditinggalkan oleh kakek untuk mereka. Mereka pun tiba di dalam kamar dengan kotak yang ada di dalam pangkuan Zafira.

Untung saja dalam perjalanan ke dalam kamar mereka tidak ketahuan karena jilbab yang digunakan oleh zafira cukup besar sehingga mampu menutupi kotak tersebut. Karena mereka sendiri tidak tahu isi kotak itu jika tasmania yang mengetahuinya lebih dahulu maka mereka akan mendapatkan masalah.

"Ayo, segera buka kotak ini." zafira berkata kepada Zafran. Pemuda tampan itu mengangguk kan kepala dia mulai melakukan apa yang dikatakan oleh istrinya dia mengambil kunci yang diserahkan oleh kakek azhari kepada dirinya. Kotak ini terlihat sangat kuat tidak akan mudah dibuka meski dengan alat-alat canggih hanya kunci yang diberikan kakek saja yang bisa membuka kotak tersebut.

Pertama-tama zafran memasukkan fungsi kepada lobang yang terdapat di kotak itu tetapi kotak itu tidak terbuka. Pasangan suami istri itu saling pandang mengapa kunci yang diberikan oleh kakeknya tidak berfungsi apakah fungsi itu sudah ditukar oleh seseorang ataukah mereka mendapatkan kunci yang salah.

Zafran kembali mencoba dia berpikir mungkin saja usia dari kotak itu yang sudah tersimpan lama membuat dia sedikit mengalami perubahan itulah alasan mengapa kunci susah sekali masuk ke dalam lubang tersebut. Ketika mencoba beberapa kali dia tetap gagal akhirnya diapun berhasil. Kotak itu terbuka dengan kunci yang diberikan oleh sang kakek kepada Zafran. Zafira mulai mendekati kotak tersebut dan dia menemukan beberapa berkas terdapat di dalam kotak itu.

Berkas pertama adalah surat yang ditinggalkan oleh kakek azhari kepada zafira. Wanita itu mengambil surat peninggalan kakeknya dan dia pun mulai membacanya perlahan. Air mata menetes membasahi wajah zafira saat dia membaca surat peninggalan kakeknya. Di surat itu dikatakan betapa kakek sangat menyayangi dan mencintai cucunya. Dia sengaja berbuat kejam karena perintah tasmania karena jika tidak dia lakukan maka tasmania akan melakukan apa yang dia inginkan kepada zafira sementara kakek tidak bisa menyelamatkan nya.

Berbagai ancaman yang diberikan oleh tasmania kepada kakek azhari adalah penyebab perubahan sikap pria tua tersebut dan sekaranglah zafira mengetahui semuanya ternyata dibalik kekejaman kakek terdapat wanita yang lebih kejam yaitu tasmania yang merupakan tantenya sendiri.

Kakek juga menyulitkan sebuah kata-kata yang mengatakan bahwa dia akan pergi untuk selama-lamanya. Karena itulah dia meninggalkan surat wasiat tersembunyi di dalam kotak tersebut agar kehidupan zafira tidak menyedihkan.

Mereka pun mulai membuka surat wasiat itu. Di dalam surat itu jelas tertera bahwa zafira adalah wanita yang mewarisi semua kekayaan milik pakai azhari mulai dari perusahaan hingga semua aset yang dimiliki oleh pria tua itu. Zafira merasa senang mendapatkan hal tersebut tetapi dia tidak ingin menguasai semua harta kakeknya yang akan menyebabkan pertumpahan darah dan permusuhan antara dia dan keluarganya sendiri.

Dia ingin menolak pemberian dari pria tua itu tetapi di dalam surat yang telah diberikan jadi dalam kotak tersebut kakek mengatakan bahwa zafira harus menerima amanah untuk mengelola dan melanjutkan perjuangan kakek dalam perusahaan karena kakek hanya percaya kepada Zafira. Dia juga menyampaikan di surat wasiatnya. Jika zafira tidak menerima pemberian dari kakek maka semua harta kekayaan milik kakek azhari akan disumbangkan kepada panti asuhan.