Jefri tak tenang berdiri di dalam ruangan nya. Dia terus berjalan ke sana kemari karena pusing menghadapi masalah yang ada. Dia bahkan tak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah itu. Dia bahkan tak mengerti apa penyebab masalah besar itu terjadi. Dia berjalan ke sana kemari, mencoba mencari solusi. Tetapi dia tidak menemukan apapun selain beban pikiran yang semakin bertambah berat. Pintu ruangannya tiba-tiba terbuka. Wanita paruh baya memasuki ruangan itu.
Veronica juga baru saja mendengar tentang kegagalan yang dialami oleh putranya. Veronica sudah berulangkali mengingatkan jefri untuk lebih fokus pada setiap pekerjaannya. Tapi sepertinya jefri tidak menghiraukan kata-kata ibunya. Selama ini dia hanya fokus dengan tujuannya untuk menghancurkan Zafran. Dia tidak fokus dengan tujuan mengembangkan perusahaannya.