Yang menjadi sorotan semua orang bukanlah zafran seorang pengusaha dan pemimpin perusahaan paling besar di kota mereka itu melainkan seorang wanita yang duduk di kursi roda yang datang bersama dengan zafran. Kehadiran zafira menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di dalam ruangan itu. Zafira bisa merasakannya, dia bisa merasakan tatapan orang yang penuh kebencian kepada dirinya. Hati wanita itu mulai bergetar tetapi dia mencoba bertahan seperti yang disampaikan oleh ibu mertuanya.
Begitu juga dengan Zafran, pemuda tampan itu terus berjalan mendorong kursi roda milik istrinya. Dia mendekati sebuah meja besar. Beberapa pengusaha mulai mendekati Zafran, perusahaan sebesar angkasa grup tentu saja memiliki hubungan dengan banyak perusahaan kecil lainnya dan perusahaan-perusahaan kecil harus mendekati pimpinan perusahaan raksasa itu agar mereka bisa segera bekerjasama.
"Selamat siang pak Zafran!" mereka mulai bertanya dan menyapa.
"Selamat siang," jawab Zafran.