Chereads / WN {System' Admin Dari Dunia Lain} / Chapter 6 - Bab 13 Chapter 1 - Bagian 3

Chapter 6 - Bab 13 Chapter 1 - Bagian 3

Wanita itu menarik kerah tangan wanita yang berada di sebelahnya, dirinya ingin memberitahukan lelaki itu kepada sahabatnya.

"Lihatlah orang itu..." Wanita itu menunjuk dengan jarinya menuju arah tempat lokasi kejadian dimana lelaki itu berada, dirinya ingin memberitahukan keadaan yang ada di depannya kepada temannya. "Pemuda itu baru saja melompati atap sebuah bangunan."

Sebuah bus berhenti di persimpangan jalan yang berada di seberangnya. akibatnya, pandangan mata kedua wanita itu terhalang oleh bagian badan dari bus itu.

Tak lama kemudian, bus itu pergi dari tempat itu. Saat ini pemandangannya telah terlihat, pasti lelaki itu masih berada di tempatnya, pikir wanita itu.

Tetapi sesaat pemandangannya telah berubah dan berbeda dalam pikirannya. Pria itu tiba - tiba menghilang dari penglihatannya.

Itu terjadi tiba - tiba, dirinya sangat tidak mengetahui kalau pria itu tiba - tiba pergi entah kemana dari lokasi kejadian.

Sesaat wanita itu menatap kembali ke arah lokasi kejadian, mengira jika lelaki itu mungkin masih berada di situ, tetapi pemandangan yang didepannya masih sama seperti sebelumnya.

"Dimana? Tidak ada siapapun di sana?"

"Itu disitu...." Wanita itu menunjuk kembali ke tempat yang sama. "Aku benar - benar melihatnya dengan kedua mataku sendiri."

Sekali lagi tatapan wanita itu kembali melihat ke arah lokasi kejadian, tetapi hal yang sama kembali terjadi, lelaki itu tetap tidak berada ditempat itu.

Dalam benak wanita itu saat ini adalah keanehan yang terjadi, ini sungguh diluar logika dari nalar manusia. Benar, itu adalah sesuatu yang tidak bisa dicampuri oleh tangan manusia itu sendiri.

"Bagaimana mungkin lelaki itu menghilang? Bukankah tadi tepat berada di situ!"

Wanita itu kembali menunjuk ke arah sebuah bangunan, tetapi tidak ada siapapun disana. Lelaki yang dibicarakannya tidak ada ditempat lokasi kejadian, seolah - olah yang dirinya lihat saat itu adalah hantu. Menghilang dengan sekejap.

"Ah, apakah kau sedang berhalusinasi?"

Tidak, jika itu adalah halusinasi, bagaimana mungkin itu bisa dilihat secara jelas oleh kedua matanya. Saat ini dirinya tidaklah mabuk dan hanya meminum sebuah jus. Sangat tidak masuk akal jika jus bisa membuatnya mabuk.

"Aku tidak bohong, Itu disitu..." wanita itu kembali menunjuk ke arah yang sama.

"Aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri, tadi ada seorang lelaki melompat dari gedung itu yang tingginya 20 Meter."

Sedangkan itu wanita yang berada di sebelahnya yaitu Rinon tetap tidak mempercayai ucapan dari sahabatnya itu.

Ya, sangat tidak mungkin seorang pria melompati atap bangunan dan yang anehnya lagi yang diucapkan sahabatnya ini adalah lelaki itu selamat. Seolah-olah yang dipikirannya saat ini adalah kebohongan yang baru saja diucapkan sahabatnya.

Memang benar hari sudah terlalu larut malam. Sahabatnya mungkin sudah lelah untuk bekerja, sehingga membayangkan hal yang tidak seharusnya. Intinya temannya itu sedang ngelantur ke hal yang dimana tak seharusnya.

"Mana? tidak ada? Kau jangan bercanda Konami, mana mungkin ada seorang pria melompati atap sebuah bangunan. Mungkin saja kau sedang lelah bekerja dan mengantuk, sebaiknya pulang dan beristirahatlah. Aku akan meminta ayahku untuk memberimu cuti satu hari."

Sudah pasti Konami sedang lelah sehabis bekerja. Memang benar saat ini sahabatnya sedang bekerja paruh waktu di gedai makanan yang dimiliki oleh ayahnya. Jika itu mungkin dirinya yang melihat dengan kedua matanya, mungkin itu adalah imajinasinya saja. Seorang pria yang baru saja melompat dari atap bangunan, mungkin itu adalah sebuah lelucon yang dibuat - buat oleh sahabatnya.

Melihat ke arah sahabatnya yaitu Konami, saat ini dia sedang mengusap kedua matanya. Dilihat dari matanya yang memerah itu, sepertinya Konami saat ini sedang kekurangan tidur atau semacam lainnya. Memang benar saat ini sahabatnya sedang membutuhkan uang untuk darma wisata yang diadakan sekolahnya bulan depan. Membutuhkan uang yang sangat banyak untuk mengikuti kegiatan itu, jadi saat ini sahabatnya sedang bekerja paruh waktu di sini. Jika memang memungkinkan, dirinya ingin sekali membantunya untuk membayar sebagian dari uang yang dimilikinya untuk membayar sisa dari kekurangan tunggakan yang dimiliki sahabatnya ini. Tetapi, sahabatnya yaitu Konami tetap bersikeras untuk membayarnya sendiri dan tidak menerima bantuannya sama sekali. Jika bisa dibilang sahabatnya ini sangat bekerja keras setiap hari untuk membayar sebagian uang yang kurang untuk darma wisata di bulan depan. Bekerja keras adalah prinsip yang dimiliki oleh sahabatnya.

"Iya, mungkin aku terlalu lelah bekerja, sebaiknya aku segera pulang dan beristirahat."

Memang benar saat ini Rinon sedang mengawatirkan kondisi dari sahabatnya. Setiap harinya sehabis dari sepulang sekolah selalu mampir ke tempat ini untuk bekerja. Itu

membuat kondisi kesehatan sahabatnya menurun. Rinon saat ini khawatir jika sahabatnya mengalami demam atau sakit.

"Ya ya, cepatlah pulang. Hujan sudah reda, besok harus bersiap siap berangkat ke sekolah."

Saat ini hal terpenting yang harus dilakukannya adalah menasihati sahabatnya. Ini adalah hal yang terbaik yang harus dilakukanya. Rinon pernah melihat berita ditelevisi jika seseorang yang terlalu lelah bekerja dapat mengakibatkan kematiannya semakin cepat. Itulah yang dikhawatirkannya tentang sahabatnya ini.

Sudah seharusnya Rinon mencemaskan kesehatan dari sahabatnya. Hal yang terbaik saat ini yang harus dilakukannya adalah diam - diam memberikan uang gajinya untuk diselipkan di gaji sahabatnya. Cara yang tidak langsung mungkin tidak akan diketahui olehnya.