Chapter 6 - Bertemu.

Motor ricko berhenti di salah satu rumah yang sangat sederhana. Terlihat wanita yang sudah berumur sedang duduk di halaman depan seperti menunggu seseorang.

Wanita tua itu langsung menghampiri motor ricko.

"Ya Allah nur, Ini baju kenapa?. Kenapa bau got sekali". Wanita itu sambil memegang baju nur yg sangat kotor.

"Gatau mah, Tadi ada mobil pas di jalan ngebut akhirnya nur kecipratan got. Oh iya mah, Kenalin ini temen nur namanya ricko".

Ricko pun langsung Salim kepada ibunya nur tersebut.

"RIcko yg udah nganter nur, Kalau Gaada ricko. Nur gabisa pulang, Gaada yang mau Nerima orang bau got". Dengan nada nur yang tertawa.

"Makasih ya, Dek ricko udah nganter anak ibu. Silahkan mampir dulu minum teh". Sambil mempersilahkan masuk kedalam rumah.

"Oh gausah Bu, Ricko izin pamit pulang aja ya. Takut umi di rumah khawatir sama ricko". Ricko pun langsung Salim kepada ibu nur dan pamit untuk pulang.

--------------------------

Ketika semua belum terbangun dari tidur, Ibu nur harus berkerja keras untuk menyiapkan bahan-bahan untuk berjualan gorengan di pasar. Ibu nur harus bekerja keras menghidupi kebutuhannya dan nur, Karena suaminya sudah meninggal. Dengan di bantu nur yang masih mengantuk untuk membantu ibunya.

"Udah nur kamu tidur aja, Nanti kan kamu harus kuliah pertama. Jangan sampe telat kaya kemaren gara-gara bantuiin ibu dulu". Mendorong nur dengan pelan untuk masuk ke dalam kamar

Tetapi nur, Tetap keras kepala membantu ibunya. Setelah berjam-jam membantu ibunya. Nur melihat jam di tangannya menunjukan jam 06.30. Waktunya nur mempersiapkan untuk berangkat kuliah.

Dengan semangat Di pagi hari dan disambut matahari yang cerah, Menambah rasa antusias nur untuk kuliah pagi hari ini. Nur berjalan menyusuri desa untuk ke jalan raya menaiki angkot ke kampusnya.

Di kelas pgmi 1b inilah nur belajar, Dengan ruangan-ruangan kelas yang luas dan nyaman untuk belajar. Tentu saja kampus nur merupakan kampus negri ke 3 yang paling favorite di Indonesia. Banyak yang berlomba-lomba dari tiap daerah untuk bisa berkuliah di sini.

Karena kegigihan nur dan semangat nur yang tinggi, Untuk berkuliah disini. Dan usaha belajar yang tidak kenal lelah, Nur mendapatkan beasiswa Bidikmisi disini. Tentu saja nur harus mempertahankan IPK ( index prestasi kumulatif ) nur, Agar beasiswa tidak di cabut.

"Eh hari ini dosen berhalangan hadir, katanya bakal digantikan oleh asisten dosen". Suara ricko yang memecahkan keheningan di ruangan kelas.

Tercium aroma parfume yang sangat wangi dari kejauhan, Dan seorang laki-laki menggunakan kaca mata hitam, Dan berpenampilan rapih menggunakan baju batik dan celana bahan memasukin ruangan kelas. Semua mahasiswa memperhatikan laki-laki tersebut.

Laki-laki itu duduk di bangku dosen, Dan mengeluarkan laptop dari tas yang dibawanya. Semua mahasiswi memperhatikannya dengan seksama. Siapakah laki-laki keren itu, Termasuk nur juga ikut penasaran.

"Hallo, Aku asisten dosen pak Karim. Karena beliau hari ini berhalangan hadir, Aku yang akan menggantikan beliau ya". Dengan suara yang serak basah dan lumayan tegas menambah gairah wanita yang penasaran, Siapa laki- laki itu.

"Bapak namanya siapa, Ko pake kacamata terus pak". Tegur salah satu suara mahasiswi.

Laki-laki itu membuka kaca matanya, Semua mahasiswi langsung takjub dan langsung bersorak. Ternyata laki-laki itu adalah Alexander. Laki-laki yang di idamkan para mahasiswi kampus.

"Ya Allah, Ka Alex udh ganteng, Pinter dan asisten dosen lagi. Maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan. Iya ga nur". celoteh teman duduk nur.

Nur langsung membuang muka, Ketika tau ternyata laki-laki yang dia kira adalah Pangeran ternyata adalah laki-laki kardus. Yang hanya pamer kegantengannya.

"Amit-amit yaAllah, Sok ganteng banget". Sambil mengelus perut nur yang kecil seakan-sekan ada bayi disana.

"Siapa yang disini mahasiswa bidik misi ya, Boleh dong ngacungin tangan keatas. Kaka mau tau".

Semua mahasiswi mengacungkan tangan keatas. Padahal mereka bukan mahasiswi bidik misi, Tetapi hanya ingin berdekatan dengan Alex di depan.

"Nur lu kan yang beneran bidikmisi, naikin tangan lu keatas ih ". Teman bangku nur menarik tangan nur untuk naik ke atas. Tetapi nur menahan tangannya dengan sekuat tenaga.

Alex yang memperhatikan peristiwa tersebut sadar, Ternyata nur ada di kelas ini. Alex pun memanggil nur untuk maju kedepan.

"Eh kamu dek, Yang pake kerudung pink. Silahkan maju ke depan, Ceritain tentang gimana caranya kamu lolos bidik misi dan berkuliah disini". Dengan tangan Alex menunjuk nur.

Dan Alex menunjuk salah satu pria yang merupakan idaman di kelas ini. Yaitu menunjuk ricko, Untuk maju kedepan juga. Ternyata ricko juga merupakan penerima bidik misi.

Semua mahasiswa di kelas tersebut memperhatikan nur, Dengan tatapan yang tajam. Akhirnya nur terpaksa maju ke depan. Dari pada ka Alex akan memalukan nur lebih dalam lagi.

Nur menceritakan tentang pengalamannya, Bagaimana lolos Bidikmisi dan berkuliah di kampus ternama ini.

Setelah selesai menceritakan, Nur kembali ke tempat duduknya. Ketika melewati Alex, Kaki Alex Menyeleding kaki nur sehingga nur jatuh di depan kelas. Semua mahasiswa pun menertawakan nur. tetapi mereka gatau kalau Alex lah yang membuat nur jatuh.

Ricko langsung menghampiri nur, Dan membantu nur untuk berdiri dengan tangannya. Tetapi nur tidak menggapai tangan ricko karena dia gamau memegang tangan laki-laki yang bukan muhrimnya.

Tiba-tiba Alex pun menghampiri nur.

"Nur kamu hati-hati makannya kalau jalan, Sini aku bantu". Dengan tangan Alex yang langsung mengenggam tangan nur untuk bangun.

Dengan kecepatan tangan Alex langsung mengambil tangan nur, Nur gabisa menolaknya. Karena Alex sudah lebih cepat menggapai tangannya.

Semua perempuan di kelas tersebut, Pada ricuh. Semua iri dengan perlakuan Alex kepada nur.

Ketika Alex membantu nur berdiri. Sambil berbisik di kuping nur dengan pelan.

"Ini balesan buat cewe kaya kamu".

Dengan hati yang sangat kesal, Nur harus sabar menahan perbuatan Alex. Karena jika nur melawan Alex. Teman-temannya tidak akan mau berteman sama nur. Karena khususnya perempuan di kelas nur pada menyukai Alexander. Dan ini hari pertama nur kuliah, Nur gamau mencari masalah dulu.

"Sabar nur dengan laki-laki kardus itu". Sambil mengelus dadanya dengan pelan.

Harusnya nur bahagia karena kuliah pertama, Dengan semangat yang menggelora pertama kali berkuliah. Harus padam karena bertemu seorang laki-laki kardus bernama Alexander. Merusak semua ekpetasi nur, Kuliah pertama kali akan sangat bahagia, Tetapi malah menjengkelkan.

Semua mahasiswa di kelas sangat memperhatikan Alex, Ketika menjelaskan materi di depan. Kecuali nur yang asik menggambar di bukunya, Dan tidak mau memperhatikan Alex.

"Nur yaAllah, Ka Alex public speakingnya bagus banget. Kurang apa dia sebagai calon imam masa depan ku ". Celoteh teman perempuan disebelah bangku nur, Sambil tersenyum memandang Alex.

"Kekurangannya dia tuh sok kegantengan banget, Jijik banget aku sama dia. Jangan sampai aku punya suami kaya dia". Dengan suara nur yang pelan menanggapi pertanyaan teman sebelahnya.

"Ha apaan nur, Tadi kamu ngomong apa?". Temannya langsung menengok kearah nur. Dan ingin nur mengulang apa yang dia ucapkan, Karena temannya tidak mendengar suara nur dengan jelas.

"Ga itu, Bener kata kamu ka Alex ganteng nya ga kuku ga Nana banget deh". Sambil mengengok kearah kanan dengan ekspresi yang mual, Karena memuji Alex.