Semua terlintas begitu saja di pikiran Alex, Tentang wajah nur. Senyuman nur, Dan semua tentang nur. Beberapakali Alex berguling-guling di kasur, Berharap pikiran itu akan hilang. Tetapi tetap saja muncul.
"Nur manis banget ya kalau senyum". Dengan mata yang tertutup dan membayangkan wajah nur dalam pikirannya.
Alex tersadar dari lamunan itu, Dan dia memukul- mukul kepalanya.
"Ah apaan si, Ko gua jadi mikirin si nur sarap itu".
Alex melihat kejauhan di kursi makan, Ada ayahnya dan Mamahnya sedang menikmati sarapan pagi. tumben sekali, Alex melihat pemandangan seperti itu. Biasanya orang tuanya selalu sibuk pekerjaan mereka sendiri.
Alex langsung duduk di kursi dan memakan roti selai coklat yang sudah tersedia. Tiba- tiba mamahnya memecahkan kehingan.
"Alex, Tadi mamah ga sengaja lewat kamar kamu. Dan kamu teriak- teriak tentang perempuan yang bernama nur. Siapakah itu Alex, Dan kenalkan pada kami. Iyakan pah".
mamah melirik ke ayahku. Dan ayahku membalasnya dengan mengangguk.
Belum Alex menjawab, Tiba- tiba handphone ayahku berbunyi, Seperti telepon dari atasannya.
"Baik pak, Saya akan kesana segera".
Papah pergi begitu saja dengan keadaan buru-buru, Seperti ada keadaan mendesak mungkin.
handphone mamah pun ikut berbunyi setelah itu, Ternyata telepon dari teman arisannya. Mamah pergi begitu saja ke ruangan lain untuk berbicara masalah arisan tersebut.
Seperti biasa, Aku selalu makan sendirian. Sedangkan orang tua aku sibuk dengan urusan mereka sendiri. Padahal Alex merasa senang ketika melihat kedua orang tuanya ada di meja makan. Alex kira bakal menghabiskan waktu mengobrol bersama mereka.
Ada yang menyentuh pundak aku dari belakang, Ternyata mamah Alex yang sudah selesai mengobrol dengan teman arisannya.
"Siapa nur, Alex. Rumahnya dimana? Dan dia kerja atau kuliah".
Belum menjawab pertanyaan dari mamahnya, Alex pergi begitu saja meninggalkan mamahnya, Dengan membawa roti, dan Susu putihnya ke dalam mobilnya. Alex sangat kesal dengan orang tuanya.
"Alex ko kamu pergi, Kan kuliah mu libur".
Aku tidak menggubris pertanyaan mamah, Aku langsung melajukan mobil BMW ke salah satu hotel. Dan tidak lupa, Membeli minuman alkohol yang menemani aku di hotel.
Di pertengahan Jalan, Aku melihat nur di pinggir Jalan. Sambil menawarkan gorengan kepada orang yang berlalu lalang. Aku membuka jendela mobil aku.
"Saya beli dong gorengannya mba". Dengan membuka setengah kendala mobil dan melihat ke arah nur.
Nur yang tidak memperhatikan siapa yang beli, langsung memberikan gorengannya kepada Alex. Alex memberikan duit lebih kepada nur.
"Pak ini kebanyakan, Bentar ya saya ke warung buat tukerin uangnya". nur menunjuk salah satu warung kecil.
Tetapi Alex, Langsung melajukan mobilnya. meninggalkan nur. Karena Alex emosi dan hampir menabrak tukang jualan yang ingin menyebrang. Karena tarikan rem yang sangat kencang, membuat kening Alex berdarah.
"Gimana si dek, Kalau nyetir hati - hati". Semua orang menyalahkan Alex.
Tiba-tiba terdengar suara wanita yang di kenal, memecahkan keramaian orang-orang yang menyalahkan Alex. Wanita itu, Membuka pintu mobil Alex. Dan melihat siapa yang nyetirnya.
"Maaf bapak ibu, Atas kesalahan temen saya. Dia gasengaja Ko. Lagi pula temen saya terluka di keningnya". Dengan teriakan yang kenceng dari nur.
"Iya dek nur, Bilangin suruh hati - hati gitu". Semua orang yang mengengerubungi mobil Alex pergi.
"Kamu harus di bawa kerumah sakit. Kening kamu berdarah". tiba - tiba nur mengambil alih posisi Alex.
Tibalah mereka di salah satu rumah sakit terdekat, Nur menemani Alex kesalah satu ruang bedah. Karena Alex harus di lakukan operasi jahit di keningnya.
" Mana no telepon Ayah atau mamahmu. Karena ini pasti minta izin kepada orang tuamu". Sambil ingin memasukan nomor ke telepon.
"Jangan hubungi mereka, Saya mohon. Kamu harus berpura- pura menjadi keluarga saya". Dengan tatapan Alex yang kesakitan.
Tiba-tiba dokter dan perawat masuk, Dan ingin melaksanakan operasi jahit tersebut.
"Apa bener kamu keluarganya Tuan Alex". tanya salah satu dokter.
"Iya benar". Dengan omongan yang tegas dan percaya diri keluar dari mulut nur. Agar sandiwara nur tidak ketauan.
Nur menunggu berjam- jam operasi, keluar lah dokter dengan perawatnya dan di susul oleh Alex yang masih terbaring, Belum sadar.
"Sekarang tuan Alex tidak sadarkan diri, Karena obat bius. Besok pagi baru bisa pulang, Karena menunggu jahitannya kering". Dokter memberitahukan Nur.
Nur duduk di kursi kamar, Sambil menunggu Alex sadar sambil memainkan handphonenya.
" Mah, Pah. Aku gamau sendirian. Aku mau kalian disini menemani aku". Dengan suara Alex menangis seperti sedang bermimpi.
Nur memperhatikan Alex, Ternyata seorang Alex yang dia kenal laki kardus. dan sok kegantengan. Ternyata dia kekurangan kasih sayang orang tuanya.
"Ngapaiin si lu liatin gua, Lu naksir sama kegantengan gua". Dengan muka marah Alex. Yang melihat nur ketangkapan basah melihatnya.
" Lagi sakit aja, Lu sok ganteng. Udah lah gua mending pulang".
Belum melangkah pergi. Tangan nur di cegah oleh Alex.
"Temenin gua di sini". Dengan tatapan Alex yang sedih.
Nur melihat, Di balik mata Alex ada kekosongan di sana. Alex kekurangan kasih sayang oleh orang tuanya. Alex seperti terlihat menyedihkan saat ini. Bukan Alex yang sok ganteng dan kuat yang nur lihat saat ini.
"Minta temenin sana, Sama pengemar wanita lu. Yang ngefans sama lu kan banyak". Nur langsung melepaskan genggaman tangan Alex. Dan pergi meninggalkan Alex.
Alex tersadar dengan apa yang dia lakukan barusan, Dan dia berkali- kali memukul kepalanya dengan tangannya pelan.
" Ngapaiin si gua tadi kaya gitu, Pasti si nur sarap kesenengan".
Dia berkali - kali memukulkan kepalanya, Karena perbuatan bodohnya itu.
" Tapi ni jantung gua kenapa lagi, deg-degan pas megang tuh cewe". sambil menyentuh jantungnya dengan tangannya. Dan merasakan detak jantungnya berdetak kencang.
Alex langsung mengambil handphonenya di laci sebelahnya, Dan mengirim photo, Kening Alex terluka.
Tiba- tiba handphone Alex berbunyi, Terlihat panggilan dari ricko.
"Eh lu kenapa brader itu kening, Di cium cewek mana lu sampe segitunya. Rumah sakit mana itu. Gua kesitu ya, Mau apa lu ? bubur?".
"Sialan lu ya, RS Premier. Bawa Vodka aja".
"Gila lu, Lagi sakit aja ingetnya mabok. Boleh emang coi mabok di rumah sakit".
"udah aman sini lu, Gua sendiri nih".
Alex langsung menutup teleponnya, Dan memainkan game mobile legendanya di handphone. Sambil menunggu ricko untuk kesini.
Satu jam berlalu, Ricko Dateng membawa tas ransel yang besar. Dan mengeluarkan isi tas tersebut, Tentu saja apa lagi selain minuman alkohol agar tidak ketauan pihak keamanan rumah sakit dengan di isi kemasan Aqua yang besar.
"Emang otak lu, bener-bener cemerlang banget. Gua bangga temenan sama lu".
Mereka pun, Asik tos-tosan gelas alkohol sambil meminum alkohol bersama. Karena ricko meminum cukup banyak membuat ricko mengantuk dan tidur di bangku.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Terlihat dari jauh wanita memakai gamis hitam dan kerudung mocca. Yang sangat anggun sekali terlihat. Ternyata itu nur. Nur datang untuk menjenguk lagi.
Nur memperhatikan botol Aqua yang besar, Dan Ricko yang tertidur pulas di bangku. Nur tidak tau isi Aqua tersebut. Dia mengira itu minuman biasa.
Dan Alex yang menutup wajahnya, menggunakan selimut.
Terdengar seperti orang sedang menangis, Nur langsung membuka selimut tersebut perlahan - lahan. Terlihat Alex sedang menangis di dalam selimutnya.
Mata mereka beradu pandang, Alex memperhatikan bibir tipis nur, Dengan lipstick Coklat nude. memberi kesan natural riasan wajahnya.
Sangat di akui, Nur sangat cantik. Dan Alex jatuh cinta padanya. Pertama kali Alex merasakan jantung berdetak dengan kencang. Dan pertama kali Alex menjatuhkan hatinya pada wanita, Yaitu Nur.
Tiba-tiba tangan nur mengusap perlahan- lahan rambut Alex. seperti untuk menenangkan Alex agar tidak menangis.
"Udah gede, Masih aja nangis". Dengan ngeledek Alex, Dan sambil memotong buah-buahan untuk Alex makan.