Tidak ada yang bisa menolong selain diri kita sendiri saat kita di tuntut untuk berani di saat-saat terdesak. Contohnya Aera, ia sekarang sedang berhadap-hadapan dengan nyonya Kim mau tidak mau ia harus mengumpulkan seluruh keberanian dan seluruh kesadaran nya bahwa ia sekarang sedang berhadapan dengan orang yang tidak biasa.
Selain harus menjaga sikap Aera masih harus di tuntut untuk memutar otak agar bisa mengambil hati nyonya Kim meskipun dia kali pertemuan terahir ia gagal karena memang belum pernah menyiapkan diri untuk mengambil hatinya. Saat itu Aera sedang merasa labil dan ragu akan dirinya yang mampu atau tidak menunjukkan mukanya secara terang-terangan di hadapan nyonya Kim.