"Astaga Kim, bisa tidak kau memberitahu ku dulu sebelum datang. Jangan tiba-tiba muncul seperti alien begitu."
Setelah Aera mendapatkan hilal atas sebuah doa dan harapan yang ia panjatkan dari tadi, sekarang saatnya ia meminta bantuan pada si penolong ini untuk mengambilkan satu ranting di pohon itu.
Tapi sebelum Aera bicara sudah di dahului oleh Hyungtae, "Ku kira kau kemana, setelah kucari-cari ke seluruh ujung rumah hingga taman kau tetap tidak ada. Ternyata malah bengong menghadap keatas disini, aku jadi takut kau akan kenapa-napa ra."
Hyungtae meraih tubuh Aera agar mendekat ke arahnya dan mendekap gadis itu, tidak Hyungtae mendekap Aera bukan semata-mata karena takut Aera kenapa-napa. Tapi karena sedari tadi ia sudah merindukan Aera sampai rela berlarian kesana kemari mencari satu gadis yang galak ini.