Semua orang telah pergi hanya menyisakan Hyungtae dan Aera saja di dalam kamar, Aera kembali memejamkan matanya dan menghadap ke dinding kiri kamarnya sedangkan Hyungtae berulangkali mengusap wajahnya.
Hyungtae sangat merindukan Aera sekalipun gadis itu berada tepat di depannya. Menyentuh helaian rambut Aera dan merapikan nya dari arah belakang gadis itu. "Maafkan pria brengsek ini ra."
Hyungtae tak bisa lagi menahan diri untuk tidak memeluk Aera, ia ikut berbaring di belakang Aera dan memeluk gadis itu lembut seperti memperlakukan nya bak bayi yang rentan.
Tanpa sadar Hyungtae tertidur disana dengan memeluk Aera sampai menjelang pagi. Semalam ia bermimpi, Aera memaksa untuk pergi darinya bahkan sempat menampar dengan keras pipi sebelah kanan Hyungtae hingga pria itu tersungkur di tanah.