Seketika kata maaf hanya menjadi pemanis untuk kembali mengulang kesalahan (Alysha)
"Alysha kenapa ya, kok handphone nya nggak aktif," batin bara.
"Apa gue coba hubungin sahabatnya ya," batin bara.
Akhirnya bara memutuskan untuk menghubungi sera sahabat alysha.
Bara mencari kontak sera di ponselnya setelah ketemu ia mencoba menghubungi sera.
"Hallo ser?"
"Iya bar kenapa?"
"Lo lagi sama alysha nggak?"
"Nggak, bukannya tadi lo jemput alysha di sekolah."
"Gue tadi lagi nggak bisa."
"Kenapa? karena maudi lagi?"
"Iya."
"Kenapa sih maudi, maudi dan maudi terus yang lo urusin lo tahu perasaan alysha nggak sih."
"Udah ya cukup! gue hubungin lo mau nanya keadaan alysha bukan berdebat."
"Gue nggak tahu."
"Oke yaudah makasih."
Tutttt
"Alysha kemana ya kok gue jadi khawatir, gue coba hubungi dia deh," gumam sera.
Panggilan tersambung
"Hallo ly, lo dimana?"
"Emangnya kenapa?"
"Tadi si bara telepon gue nanyain lo, dari suaranya sih dia khawatir sama lo."
"Oh, gue lagi di rumah sakit."
"Kok bisa kenapa?"
"Gakpapa luka dikit."
"Apa gue perlu kesana?"
"Nggak usah ser, gue sama bang leon kok."
"Oh yaudah, baik-baik ya lo disana."
"Iya sera lo tenang aja."
"Yaudah gue tutup ya."
"Oke."
Tutttt
Hari sudah malam dan karena alysha sudah tidak tahan berlama-lama di rumah sakit ia merengek minta pulang pada bang leon layaknya anak kecil.
"Iya-iya abang coba ngomong dulu sama dokternya apa kamu dibolehkan pulang atau nggak," ujar leon.
"Usahakan harus boleh ya bang," ucap alysha sedikit memaksa.
"Iya, tapi abang nggak jamin."
"Ah rese!" ketus alysha.
Leon hanya tersenyum dan mencubit gemas pipi adiknya itu, lalu keluar dari ruangan untuk menemui dokter dava yang menangani alysha.
Karena leon sangat hebat untuk meyakinkan dokter dava, akhirnya alysha di izinkan untuk pulang ke rumah dengan syarat harus banyak istirahat dan dijaga daya tahan tubuhnya.
"Makasih abang ku sayang, abang terhebat sedunia jadi ayo kita pulang."
"Nyesel nggak tuh mujinya? sabar dong abang ambil kursi roda dulu."
"Nggak lah lagi baik, ngapain sih bang ribet udah jalan aja."
"Tadi kata dokter apa, harus banyak istirahat, kalau kamu jalan sampai parkiran nanti kamu pingsan lagi nggak jadi pulang dong."
"Iya sih."
"Yaudah nurut aja sama abang mu ini."
Alysha mengangguk.
Setelah sampai parkiran bang leon menggendong alysha dan mendudukkan nya di kursi samping sopir.
Setelah itu leon masuk ke dalam mobil dan mulai melanjukan mobilnya menerobos keramaian kota jakarta.
Sesampainya di rumah, leon kembali menggendong alysha mengantarkan alysha ke kamar, dan tak lupa ia mengusap puncak kepala adiknya lalu pergi meninggalkan kamar adiknya itu.
Untuk sepersekian detik alysha melihat ponselnya yang di silent dan terdapat dua puluh panggilan tak terjawab dari bara kekasihnya.
Namun saat ini kepalanya masih terasa pusing jadi ia tidak mau memikirkan apapun terlebih dulu, alysha kembali menyimpan ponselnya di meja samping kanannya dan mulai merebahkan tubuhnya untuk beristirahat.
***
Keesokan harinya alysha tidak masuk sekolah ia dilarang keras oleh leon untuk pergi ke sekolah dan dengan terpaksa alysha harus menurut.
Di tempat lain, bara yang semakin gundah di sekolah ia beberapa kali terus mengecek ponselnya namun tidak ada satupun notifikasi dari alysha.
Ia berniat usai pulang sekolah ia akan ke rumah alysha, takutnya alysha sakit dan bara nggak tahu apa-apa lalu dimana tanggung jawab nya sebagai pacar dan itu kan konyol.
Bel pulang sekolah berbunyi, bara buru-buru keluar kelas dan detik berikutnya ada seseorang yang memanggil namanya.
"Woy bara lo mau kemana, buru-buru banget hari ini kan kita ada jadwal ke basecamp buat persiapan balapan nanti malam," ujar bagas salah satu sahabat bara.
Bara menepuk jidatnya lupa.
"Astaga," gumamnya.
"Iya, kalian duluan aja gue ada urusan bentar nanti nyusul," sahut bara tanpa membalikkan tubuhnya.
Bara melanjutkan langkahnya dengan cepat ke parkiran lalu menaiki motor sport hitam miliknya.
Dan tak butuh waktu lama bara langsung menancap gas keluar area sekolah menerobos ramainya jalanan.
Tidak membutuhkan waktu lama bara sudah sampai di rumah alysha, sebelum masuk gerbang ia menghampiri pak satpam penjaga rumah alysha terlebih dulu.
"Maaf pak, alysha nya ada?" tanya bara sopan.
"Non alysha ada, sepertinya lagi istirahat mas soalnya tadi malam baru pulang dari rumah sakit," ujar pak satpam
"Hah! Rumah sakit kok saya nggak tahu ya? Memangnya alysha kenapa pak?" tanya bara khawatir.
"Saya kurang tahu mas," ujar pak satpam.
"Makasih ya pak atas informasinya, boleh saya masuk?" Ujar bara.
"Silahkan mas."
Tanpa menunggu lama pak satpam langsung membuka gerbang nya dan bara menaiki motornya kembali lalu masuk ke dalam halaman rumah alysha.
Bara memarkirkan motornya, ia turun dan melepas helm lalu berjalan ke arah pintu rumah alysha dan mengetuk pintunya.
Hingga wanita paruh baya membuka pintu.
"Eh mas ganteng, mau ketemu non alysha ya?" tanya bi asih pembantu di rumah alysha.
"Iya bi, alysha nya ada?"
"Ada mas di kamar nya lagi istirahat, habis minum obat," ujar bi asih.
"Boleh saya masuk?"
"Silahkan mas, mari bibi antar."
Bara mengangguk dan bi asih mengantarkan bara ke kamar alysha.
"Tok tok tok."
"Non alysha?"
"Boleh bibi masuk."
"Iya bi masuk aja," sahut alysha.
Detik berikutnya bi asih membuka pintu kamar alysha dan membiarkan bara masuk lalu bi asih keluar dari kamar itu.
Pintu dibiarkan terbuka agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Bara berjalan mendekati alysha dan duduk di samping ranjang alysha.
"Kemu kenapa sayang, kok bisa kaya gini?" tanya bara khawatir.
"Karena kamu nggak jemput aku kemarin, aku jadi pulang jalan kaki dan tiba-tiba kepala aku sakit pusing dan aku gak kuat lagi sampai aku pingsan dan kepala aku kena batu, gitu sih cerita dari warga yang nolong aku dan kenapa aku jalan kaki karena taksi nya nggak ada daripada aku kelamaan nunggu taksi jadi yaudah aku pulang jalan kaki," ujar alysha.
"Sayang m-"
"Kenapa mau minta maaf, iya gakpapa kok aku ngerti."
"Alysha maaf."
"Gakpapa bara, aku kan selalu maafin kamu lagian udah biasa kan."
"Kenapa? kamu nyesel pacaran sama aku hah?" tanya bara dengan nada suara yang tinggi.
"Kenapa kamu bentak aku? Kenapa jadi kamu yang marah, harusnya aku dong karena kamu selalu mengutamakan maudi di bandingkan aku, kenapa? karena kamu merasa dia harus selalu dijaga, dilindungi karena dia sahabat masa kecil kamu gitu, iya oke aku ngerti bar tapi apa peran aku disini bukannya aku pacar kamu ya bukannya aku juga punya hak atas diri kamu bukannya aku juga perempuan yang harus kamu jaga dan kamu lindungi, ah iya maaf aku terlalu jauh untuk bicara," ujar alysha dengan air mata yang sudah tidak bisa terbendung lagi.
Bara yang merasa bersalah karena membentak alysha tadi langsung membawa alysha dalam pelukannya.
"Maafin aku ya, bukan aku bermaksud bentak kamu tadi iya aku salah aku janji aku nggak akan ulangi itu lagi tapi kamu jangan bawa-bawa maudi dalam hubungan kita dia nggak salah apa-apa," ujar bara.
Sakit jelas, hati alysha sangat sakit karena bara tidak pernah terima jika maudi disalahkan.
Alysha bodoh iya alysha memang bodoh tapi itu tidak bisa dipungkiri cinta memanglah buta, bukankah ada orang yang sudah jelas-jelas selingkuh tapi masih mau di terima kembali.
"Sekali lagi aku minta maaf ya sayang," ucap bara.
"Iya aku maafin kamu kok," sahut alysha.
"Udah jangan nangis lagi, kamu udah makan belum apa mau aku suapin?" tanya bara.
"Aku udah makan kok tadi," jawab alysha.
"Bagus deh cepet sembuh ya kesayangannya bara, kalau lyly sakit kaya gini bara nya jadi sedih," ujar bara dengan ekspresi wajah yang selalu membuat alysha gemas.
"Iya sayang," ucap alysha dengan senyum manisnya.
Bara aldinarand itu luka tapi juga penyembuh bagi alysha anabella!